Panel Surya Bendungan Jatibarang Hasilkan Listrik 300 KWH

Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana, Ditjen Sumber Daya Air, tengah membangun 936 panel surya di Bendungan Jatibarang.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 04 Jan 2018, 10:45 WIB
Dengan kombinasi perbukitan, air waduk, dan gua alam, Waduk Jatibarang menjadi primadona para travelers untuk mengisi liburan.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana, Ditjen Sumber Daya Air, tengah membangun 936 panel surya di Bendungan Jatibarang. Panel surya ini diperkirakan dapat menghasilkan listrik sekitar 300 KWH yang akan digunakan untuk operasional bendungan.

Menteri PU-PR Basuki Hadimuljono mengatakan, dengan begitu bendungan dapat beroperasi secara mandiri. Pembangunan panel surya ini sebagai upaya mengoptimalkan aset bendungan.

"Listrik yang dihasilkan akan masuk dalam sistem PLN, sehingga bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengoperasian bendungan secara mandiri. Pembangunan panel surya ini merupakan proyek percontohan dalam rangka mengoptimalkan aset bendungan. Jadi tidak hanya di tubuh bendungan saja, tapi nanti di badan-badan air bendungan, sehingga tidak memerlukan pembebasan lahan," dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (4/1/2018).

Pembangunan panel surya ini akan diterapkan pada bendungan lainnya sehingga memenuhi kebutuhan listriknya sendiri. Lebih lanjut, Basuki menuturkan pemandangan di Bendungan Jatibarang yang sangat bagus sehingga wajar jika kini menjadi salah satu destinasi wisata di Semarang.

Di samping bendungan dan pemandangan alam, juga terdapat obyek wisata Goa Kreo yang dihuni oleh satwa terutama kera. Basuki yang juga telah melakukan pengecekan pada gedung pengelola bendungan menuturkan, gedung pengelola sudah cukup bersih.

"Gedung pengelola cukup bersih dan dikelola dengan baik karena memang ini menjadi daerah tujuan wisata di Kota Semarang. Banyak sekali satwa-satwa seperti kera. Hal ini menjadi tantangan dalam perawatan dan pengoperasian panel surya," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 


Data Teknis Bendungan Jatibarang

Waduk Jatibarang di kawasan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah. (Liputan6.com/Edhie Prayitno Ige)

Bendungan Jatibarang memiliki luas genangan 189 hektar. Pembangunan dimulai sejak Oktober 2009 dan pada 4 Mei 2015 dikeluarkan izin operasinya oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Fungsi utama bendungan untuk penyediaan air baku dan pengendalian banjir di Kota Semarang yang melalui Kali Kreo, Kali Garang, dan Banjir Kanal Barat.

Adapun volume tampung total 20,4 juta m3 dan pengurangan risiko banjir di Kota Semarang sebesar 2,7 juta m3. Selain itu, bendungan ini menjadi sumber air baku untuk wilayah Kota Semarang Barat sebesar 1.050 liter/detik.

Saat ini Kementerian PU-PR melalui Ditjen Cipta Karya dan pemerintah daerah tengah mempersiapkan studi kelayakan (feasibility study) pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Semarang Barat. SPAM Semarang Barat merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang akan dibangun dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Kapasitasnya sebesar 750 liter/detik dan direncanakan dapat melayani 300.000 jiwa di di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Semarang Barat, Tugu, Ngaliyan. Disamping itu, bendungan Jatibarang ini memiliki potensi untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) sebesar 1,5 Megawatt.

Pembangunan Bendungan Jatibarang membutuhkan biaya Rp 655 miliar yang dikerjakan oleh kontraktor PT Brantas Abipraya, PT Waskita Karya, PT Wijaya Karya KSO (Kerjasama Operasi).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya