Aceh Bakal Teraliri Listrik 100 Persen pada 2018

PT PLN (Pesero) melalui anak perusahaan PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) berupaya mengaliri listrik untuk 12 desa di Aceh pada 2018.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 04 Jan 2018, 11:00 WIB
Listrik sudah merambah sampai pelosok.

Liputan6.com, Aceh - PT PLN (Pesero) melalui anak perusahaan PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) berupaya mengaliri listrik untuk 12 desa di Nanggroe Aceh Darussalam pada 2018.

Rasio elektrifikasi di Aceh kini sudah 96 persen, terbesar kedua untuk wilayah Sumatera setelah Kepulauan Bangka Belitung. Sebanyak 4 persen sisanya adalah 12 desa tersebut.

Direktur Utama PJB Iwan Agung Firstantara menuturkan, pihaknya akan berupaya agar Aceh dapat 100 persen teraliri listrik pada 2018.

"Dari total 6.200 desa di Aceh, hanya 12 desa yang belum kita gapai. Insyaallah desa-desa tersebut akan diberikan jaringan listrik pada 2018," ujar dia, Kamis (4/1/2018).

Iwan menjelaskan, terdapat beberapa kendala untuk dapat menyokong desa-desa tersebut dengan listrik. Salah satunya infrastruktur.

"Kita terhambat oleh masalah infrastruktur, seperti belum tersedianya jalan untuk menuju ke sana dan adanya sistem perawatan hutan. Desa-desa tersebut masih begitu terpencil sehingga sulit terjamah," ujar dia.

PT PJB memproyeksikan Sumatera akan terintegrasi oleh jaringan listrik dari Lampung hingga Aceh pada 2019. "Kita juga menargetkan, untuk menyokong tambahan listrik di Aceh sebesar 400 Megawatt (MW) pada 2018," ucap Iwan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 


PLN Tambah Pasokan Listrik di Aceh

Progress sebaran pembangkit listrik dan jaringan tranmisi yang telah dibangun PT. PLN demi program 35.000 MW untuk Indonesia.

Sebelumnya, PT PLN melalui anak perusahaan PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) memasok tambahan listrik di Nanggroe Aceh Darussalam demi dongkrak kegiatan ekonomi di Bumi Serambi Mekah.

Pasokan listrik di area Sumatera bagian utara (Sumbagut), yaitu Aceh dan Sumatera Utara saat ini lebih banyak disalurkan dari Tanah Tapanuli. Sementara itu, jumlah pembangkit listrik di kawasan Aceh masih terhitung sedikit.

Direktur Utama PT PJB Iwan Agung Firstantara mengatakan, pihaknya menargetkan untuk menambah pasokan listrik di Aceh sebesar 400 Megawatt (MW) pada 2018. Hal itu dilaksanakan dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG).

"Aceh saat ini memiliki dua PLTMG, yakni di Krueng Raya yang berkapasitas 50 MW dan PLTMG Arun sebesar 250 MW. Tahun ini, kita akan tambahkan satu PLTMG lain di Krueng Raya dengan kapasitas 100 MW," tutur Iwan pada Kamis, 4 Januari 2018.

Dia menjelaskan, tambahan pasokan listrik itu akan berguna demi mendorong perkembangan investasi industri setempat yang dinilai masih belum memadai. "Tambahan listrik akan sangat mendongkrak sektor industri di Aceh, khususnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun, Lhokseumawe," ujar dia.

Iwan menilai, industri di KEK Arun akan dapat beroperasi lancar pada dua sampai tiga tahun mendatang, jika target penambahan listrik 400 MW tercapai.

"Kita berharap, jika target jaringan listrik itu tercapai, maka jalannya kegiatan industri serta pertumbuhan ekonomi di Aceh otomatis akan terdongkrak," imbuh Iwan.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya