Buatan Samsung, Layar iPhone X Lebih Awet Dibanding Galaxy Note 8

Meskipun sama-sama dibuat oleh Samsung, layar OLED iPhone X lebih awet dibandingkan layar Galaxy Note 8, kok bisa?

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 08 Jan 2018, 08:30 WIB
Sebuah iPhone X terbaru dipajang di gerai iBox, Central Park, Jakarta, Jumat (22/12). iPhone 8, iPhone 8 Plus, dan iPhone X dijual dengan harga 15 hingga 20 juta rupiah tergantung kapasitas memori. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - iPhone X menjadi perangkat pertama Apple yang memakai layar OLED. Layar OLED untuk iPhone X ini diproduksi oleh Samsung yang menurut DisplayMate, dianggap sebagai salah satu layar paling baik yang dipakai oleh smartphone.

Bahkan, layar OLED dari Samsung pada iPhone X ini dianggap lebih baik dibandingkan layar Super Amoled yang digunakan untuk smartphone Galaxy.

Kendati begitu, layar OLED memiliki satu kelemahan, yakni burn-in. Burn-in merupakan efek saat layar OLED digunakan dalam jangka waktu lama, akibatnya sebuah gambar yang dilihat dalam waktu lama itu bakal memberi bekas permanen pada layar.

Meski iPhone X menggunakan layar OLED, iPhone X disebut-sebut mampu melindungi layar dari efek burn-in saat dipakai dalam waktu tertentu.

Mengutip laman Gizmochina, Senin (8/1/2018), dalam sebuah pengujian burn-in, sebuah gambar yang terus ditampilkan lewat layar iPhone X, namun efek burn-in baru muncul setelah 510 jam.

Tentunya ini adalah waktu yang cukup lama, sehingga pengguna butuh waktu yang sangat lama untuk untuk mengalami efek burn-in pada perangkat flagship Apple tersebut.

Tes serupa dijalankan pada layar S Amoled yang digunakan pada Samsung Galaxy S7 Edge dan Samsung Galaxy Note 8. Bagaimana hasilnya?

Rupanya berdasarkan pengujian, waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan efek burn-in pada layar Amoled Samsung tersebut lebih pendek dibandingkan efek burn-in pada iPhone X.

Kurang dari 510 jam, efek burn-in telah terlihat di layar kedua smartphone Samsung tersebut.


Keuntungan Apple Tiap Jual 1 iPhone

Karyawan menunjukkan iPhone X dan iPhone 8 pada penjualan perdana di gerai iBox, Central Park, Jakarta, Jumat (22/12). Calon pembeli rela antre untuk membeli iPhone terbaru sejak pagi hari. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada kuartal ketiga 2017, Apple menjadi vendor smartphone dengan keuntungan paling tinggi. Hal ini tidak terlepas dari besarnya keuntungan yang diraup Apple tiap berhasil menjual satu iPhone.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Counterpoint, tiap menjual satu unit iPhone pada kuartal ketiga 2017, Apple menuai keuntungan sebesar US$ 150 atau setara Rp 2 jutaan.

Mengutip laman Indian Express, keuntungan Apple tiap berhasil menjual satu unit iPhone lima kali lipat dibandingkan keuntungan Samsung saat berhasil menjual satu unit smartphone.

Sementara dibandingkan dengan merek Tiongkok saat menjual satu unit smartphone, keuntungan Apple ini 14 kali lipatnya.

"Apple mendapatkan untung US$ 150 tiap menjual satu unit iPhone dan keuntungan ini akan terus meningkat hingga musim liburan seiring dengan tingginya harga iPhone X," kata Direktur Penelitian Counterpoint Neil Shah.

Dia menambahkan, permintaan konsumen akan iPhone X versi 256GB yang harganya lebih mahal bakal membuat Apple makin untung.

Sementara itu, keuntungan Samsung tiap berhasil menjual satu unit smartphone sekitar US$ 3 (setara Rp 420 ribu).

(Tin/Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya