Liputan6.com, Washington DC - Sebuah buku baru karya wartawan senior Michael Wolf dengan judul Fire and Furry: Inside The Trump White House membuat Presiden Donald Trump berang dan menunding eks tangan kanannya, Steve Bannon, sebagai sosok yang kehilangan akal sehat.
Buku kontroversial tersebut berisi cukup banyak kritik terhadap Trump, baik tentang kebijakan maupun gaya kepemimpinannya.
Baca Juga
Advertisement
Michael Wolf mengaku seluruh isi buku yang ditulisnya tersebut merupakan rangkuman lebih dari 200 wawancara dengan berbagai sumber yang pernah atau masih berhubungan dengan Trump.
Namun, salah satu juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders, menyebut isi buku tersebut tendensius dan menyalahi konsep jurnalisme investigasi akibat bukti-bukti yang disebutnya kurang akurat.
"Tuan Wolf adalah seorang panutan di dunia jurnalistik, tapi saat ini tampaknya ia terlalu dini menerbitkan buku tentang Presiden (Trump)," kritik Sarah.
Berikut adalah delapan kutipan dari buku terkait yang membahas tentang Donald Trump dan posisinya sebagai Presiden Amerika Serikat ke-45.
Trump 'Bingung' oleh Kemenangannya di Pemilu AS 2016
1. Dugaan Pengkhianatan Negara
"Tiga orang sosok senior di dalam kampanye Trump berpikir bahwa bertemu dengan tokoh pemerintahan negara asing di ruang konferensi lantai 25, Trump Tower, adalah sebuah ide bagus.
Mereka bahkan tidak menyertakan pengacara di dalam pertemuan tersebut. Bahkan jika Anda berpikir ini bukan suatu pengkhianatan, tindakan non-patriotik, atau sekalipun bedebah, saya hanya berpikir satu hal, Anda seharusnya segera menghubungi FBI".
2. Trump 'Bingung' oleh Kemenangannya
"Beberapa saat setelah pukul 20.00 di malam pemilu, ketika tren yang tidak terduga menunjukkan Trump akan menang, Donald Jr berkata seorang kawan, bahwa ayahnya melihat hal tersebut seperti melihat penampakan hantu.
Sementara Melania terlihat menitikkan air mata sambil terus terdiam menyaksikan laporan penghitungan suara. Trump diketahui tidak berkomentar apa pun hingga keesokan harinya, yakni di saat ia dengan begitu bangga mengumumkan kemenangannya.'
3. Kemarahan Trump saat Inaugurasi
"Trump tidak menikmati prosesi inaugurasi. Ia marah karena cibiran beberapa selebritas kelas A, penempatan akomodasi dirinya di Blair House yang dianggap tidak layak, hingga pertengkaran kecil dirinya dan Melania yang tertangkap kamera. Sepanjang hari setelah proses inaugurasi, Trump terlihat lebih sering merespon dengan gestur tubuh, dibandingkan berbicara."
Advertisement
Ivanka Trump Ingin Jadi Presiden Wanita Pertama AS
4. Trump Menyadari bahwa Gedung Putih Berhantu
"Trump menyadari bahwa Gedung Putih memiliki hawa yang cukup menakutkan. Ia juga percaya ada beberapa hantu yang mendiami Istana Kepresidenan AS itu. Di hari-hari awal kepindahannya, Trump meminta ditambahkan dua buah televisi berukuran besar di kamar pribadinya.
Padahal, di sana sudah tersedia sebuah televisi plasma raksasa. Trump juga meminta Secret Service selalu siap siaga semalam suntuk dengan peralatan lengkap di ruang konektor."
5. Ivanka Berharap Maju sebagai Presiden
"Memutuskan menerima segala kemungkinan risiko buruk, Ivanka Trump suaminya, Jared, menerima amanah untuk bertugas kantor Sayap Kanan Gedung Putih. Hal tersebut bukan keputusan salah satu pihak, melainkan keduanya, dengan harapan jika suatu hari nanti ada peluang menuju kursi kepresidenan, maka mereka dapat saling mendukung satu sama lain.
Presiden wanita pertama, suatu ketika Ivanka melontarkan canda, bukanlah Hillary Clinton, melainkan Ivanka Trump."
6. Candaan Ivanka tentang ‘Wig’ Sang Ayah
'"Ivanka berkali-kali membela sang ayah terkait ejekan publik mengenai rambut depannya. Namun secara ironis, ia juga beberapa kali melakukan canda terkait hal tersebut kepada beberapa orang. Ia kerap mendeskripsikan adanya ‘proses mekanik’ terhadap rambut sang ayah, mulai dari teknik reduksi ketombe, hingga penggunaan produk perawatan rambut merek Just For Men."
Rasa Hormat Trump pada Rupert Murdoch
7. Gedung Putih Tidak Yakin dengan Prioritas Tugasnya
"Deputi Kepala Staf Gedung Putih, Katie Walsh menanyakan kepada penasihat senior presiden, Kushner, tiga hal utama yang perlu diperhatikan dengan serius oleh Trump. Enam minggu setelah pelantikan Trump, Kushner, sama sekali tidak memberi jawaban pasti. Namun kemudian setelahnya, Kushner mengatakan pada Walsh bahwa hal tersebut perlu segera dibicarakan."
8. Trump Sangat Menyegani Murdoch
"Dalam salah satu kampanye Pilpres, Trump meminta audiens bersabar menunggu kedatangan Rupert Murdoch. Sosok yang disebut sebagai raja media global itu memang telah menyatakan komitmen mendukung Trump di Pemilu Presiden AS 2016 lalu.
Trump tidak peduli jika audiensnya mulai terlihat enggan tetap di tempat, dan mengatakan bahwa kehadiran Murdoch sangat penting dalam mendukung visi misinya sebagai calon Presiden AS kala itu."
Advertisement