Hujan Deras, Banjir Kepung Kota Bandung 

Banjir melanda sebagian jalan di Kota Bandung. Sejumlah pohon juga bertumbangan.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Jan 2018, 16:00 WIB
Ilustrasi Foto Banjir (iStockphoto)​

Liputan6.com, Bandung - Hujan deras disertai angin kencang dan petir yang mengguyur Kota Bandung pada Kamis (4/1/2018) siang membuat beberapa ruas jalan di Kota Bandung tergenang banjir.

Beberapa ruas jalan seperti Buahbatu, Jalan Soekarno Hatta, Caringin, Kopo, Antapani, Pasir Koja, Leuwi Panjang, Cibaduyut, serta beberapa daerah lainnya dilanda banjir dengan ketinggian bervariasi. Sebagian mencapai ketinggian sebetis orang dewasa.

Sejumlah pengendara terpaksa menghentikan laju kendaraannya dan memilih berteduh menunggu sampai banjir surut. Meski begitu, terdapat pula yang memaksakan menembus banjir hingga beberapa di antaranya mogok di tengah-tengah genangan.

Pohon Tumbang

Hujan deras disertai angin kencang ini juga membuat pohon di beberapa titik, tumbang. Berdasarkan laporan dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung, hingga saat ini dilaporkan terjadi empat pohon tumbang di dua lokasi berbeda.

Di Jalan Sekejati, Kiaracondong, tiga pohon tumbang dan menutupi jalan utama. Kendaraan yang akan melintas terjebak oleh reruntuhan pohon.

"Satu unit tim penyelamat diterjunkan untuk membuka akses yang tertutup pohon," ujar petugas damkar Ferdi saat dihubungi melalui telepon seluler, Kamis (4/1/2018), dilansir Antara.

Sementara di Jalan Soekarno Hatta, satu pohon tumbang dan menutupi jalur. Saat ini seluruh pohon yang tumbang telah dievakuasi dan kendaraan bisa kembali melintas.

"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa atas kejadian ini," kata dia.

Ferdi mengingatkan, kepada seluruh warga untuk waspada terhadap bencana terutama hujan dengan intensitas hujan yang tinggi akhir-akhir ini.

Selain itu, warga yang tinggal di sekitaran bantaran untuk tidak mendekati mulut sungai karena dikhawatirkan arus sungai yang deras serta luapan yang tinggi akan membuat pondasi bantaran sungai sedikit demi sedikit terkikis.

"Kita harus mengingatkan untuk hati-hati dan tidak berada di area potensi-potensi rawan bencana," katanya.


Banjir di Aceh Makin Parah

Banjir menggenangi ratusan rumah di 23 desa di kecamatan Samalanga, hingga bencana banjir dan tanah longsor mengancam sejumlah wilayah.

Banjir kiriman yang melanda sejumlah kecamatan di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh sejak Rabu 3 Januari 2018 terus bertambah parah. Ketinggian air di pemukiman penduduk di lokasi tertentu hampir mencapai 2 meter.

Banjir terparah berada di Kecamatan Matang Kuli, Pirak Timu, dan Kecamatan Tanah Luas. Ribuan jiwa warga di kecamatan tersebut sudah mengungsi ke tempat lebih aman.

Umar (33), korban banjir Desa Tumpok Barat, Kecamatan Matang Kuli menyebutkan, air terus bertambah sejak tadi malam sehingga Muspika setempat mengumumkan agar warga mengungsi.

"Kami sudah mengungsi sejak dari tadi malam, bahkan ada yang dari kemarin. Ketinggian air di dalam rumah kami saat ini mencapai 2 meter. Sekarang mulai sedikit surut," kata Umar di lokasi banjir, dilansir Antara.

Wakil Bupati Aceh Utara Fauzi Yusuf menyatakan, korban banjir telah mengungsi ke meunasah (surau) dan jalan yang lebih tinggi. Jumlah pengungsi dari tiga kecamatan tersebut sudah mencapai ribuan jiwa.

"Rata-rata mereka mengungsi ke meunasah masing-masing . Mereka juga mendirikan dapur umum di sejumlah titik," kata Fauzi Yusuf di Kecamatan Matang Kuli saat meninjau kondisi banjir.

Data sementara diperoleh pihaknya menyebutkan, hingga saat ini Kecamatan Matang Kuli sudah mencapai 25 desa terendam banjir, 11 desa di Kecamatan Pirak Timu dan 9 desa di Kecamatan Tanah Luas.

Dia mengatakan jika korban banjir kekurangan sembako di tempat pengungsian, para koordinator pengungsian diharapkan untuk melaporkan kepada camat di masing-masing kecamatan.

"Biar camat berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah, karena stok (sembako) yang kita simpan di BPBD saat ini mencukupi," tambah Fauzi Yusuf lagi.

 


Siaga I

Ilustrasi Foto Banjir (iStockphoto)​

Banjir juga merendam beberapa desa lainnya di Kecamatan Samudera, Paya Bakong, Lhoksukon dan Langkahan. Tetapi tidak parah seperti yang terjadi di Matang Kuli, Pirak Timu dan Tanah Luas.

Jalan Medan-Banda Aceh di kawasan Desa Mancang, Kecamatan Samudera juga sempat tergenang hingga ketinggian air mencapai 50 cm. Arus transportasi tetap berjalan lancar karena dijaga TNI/Polri di lokasi agar tidak terjadi kemacetan.

Seorang warga ditemui menyebutkan, air merendam jalan nasional ini terjadi pada tadi pagi. Penyebabnya, kata sumber itu, tanggul Krueng (Sungai) Pase jebol pada satu titik yang menyebabkan air tumpah ke pemukiman penduduk dan jalan Medan-Banda Aceh.

Sementara itu, enam desa di Kecamatan Tamiang Hulu dan Kecamatan Bandar Pusaka, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh tergenang air banjir setinggi satu setengah meter mulai Rabu malam, 3 Januari 2017.

Enam desa yang tergenang air setinggi satu setengah meter di antaranya, Desa Rongoh, Bandar Khalifah, Kampung Tempel, Kampung Lubuk, Rongoh C dan Desa Babo di Kecamatan Bandar Pusaka.

Pihak Search and Recue (SAR) sudah mengevakuasi penduduk yang terkena musibah banjir, terutama warga Desa Rongoh, karena ketinggian air di wilayah tersebut melebihi 1,5 meter.

Ketua SAR Kabupaten Aceh Tamiang, Saiful Syahputra membenarkan musibah banjir yang menggenangi beberapa desa di kabupaten tersebut.

"Kita sudah siaga satu, mengingat air yang menggenangi rumah penduduk hingga saat ini tidak memperlihatkan ada tanda tanda akan surut, sebaliknya makin bertambah," ujar dia.

Saksikan video pilihan berikut: 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya