Liputan6.com, Jakarta Mainan seks berupa vibrator dan dildo mampu memberikan kesenangan dalam memuaskan hasrat seks. Penggunaan mainan seks pun tidak terbatas hanya untuk masturbasi saja, melainkan pembakar gairah seksual saat berhubungan intim dengan pasangan.
Baca Juga
Advertisement
Namun, kehadiran mainan seks juga tak lepas dari mitos-mitos yang tidak benar. Menurut terapis keluarga, Kat Van Kirk, ada banyak mitos ketika menggunakan vibrator dan dildo.
Mitos-mitos soal mainan seks pun sebaiknya, tak boleh dipercayai.
Vibrator membuat vagina jadi longgar
Mitos ini tidak benar. Vagina itu sangat fleksibel. Setelah menggunakan vibrator, vagina akan rapat kembali dan tidak longgar.
"Jadi, yakinlah kalau masturbasi dan berhubungan seks dengan pasangan, vibrator tidak akan membuat vagina jadi longgar," kata Van Kirk, dikutip Bustle, Kamis (4/1/2018).
Simak video menarik berikut ini:
Vibrator akan merusak saraf vagina
Vibrator tidak akan merusak saraf pada vagina. Vibrator justru memengaruhi respons seksual, yang membuat Anda mencapai orgasme. Hal ini pun bisa Anda rasakan saat masturbasi dengan menggunakan vibrator.
Mainan seks hanya cocok untuk wanita
Faktanya, satu survei dari We-Vibe menemukan, 73 persen pria percaya kalau mainan seks adalah untuk semua orang, baik pria maupun wanita.
Untuk itu, tak perlu ragu untuk membawa mainan seks ke ranjang. Dan selalu bersihkan mainan seks setelah digunakan.
Advertisement
Mainan seks akan merusak kehidupan seks dengan pasangan
Tak perlu khawatir, mainan seks tidak menghilangkan keinginan Anda untuk berhubungan seks dengan pasangan. Kehidupan seks dengan pasangan tetap terjaga.
Sebuah survei dari Indiana University menemukan, 70 persen pria tidak memiliki masalah kehidupan seks dengan pasangan akibat menggunakan mainan seks.
Jika seseorang merasa terancam dengan vibrator, Anda mungkin tidak ingin menggunakan mainan seks tersebut. Vibrator sebenarnya membantu wanita merespons jenis stimulasi lainnya. Ini dapat membantu wanita terangsang.