Liputan6.com, Jakarta - Ban cadangan biasanya menjadi wajib ada di dalam mobil. Kebaradaan ban cadangan atau ban serep ini bukan merupakan pajangan. Ada maksud mengapa produsen otomotif menyertakannya.
Di luar itu, bagi Anda yang selalu bepergian dengan mobil, ada baiknya selalu melakukan pemeriksanaan ban secara berkala. Termasuk ketersediaan ban cadangan agar berkondisinya tetap baik.
Baca Juga
Advertisement
Sebab, meski terkadang terpikir ban serep tak pernah digunakan, namun hal ini sebagai antisipasi bila sewaktu-waktu terjadi kebocoran pada ban utama kendaraan.
Seperti dilansir akun Instagram @Kemenhub151, ban serep menyangkut aspek keselamatan, pemerintah pun mengatur ihwal ban cadangan ini, melalui Peraturan Pemerintah Nomor 55 tahun 2012 pasal 47 ayat 1 dan 2.
Bunyi pasal tersebut yaitu;
- Ban cadangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 huruf b (ban cadangan) harus memiliki ukuran yang sama dengan ban yang terpasang pada Kendaraan tersebut.
- Ban cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat memiliki lebar tapak yang berbeda dengan ban yang terpasang pada Kendaraan tersebut tetapi memiliki diameter keseluruhan sama.
Artinya, ban cadangan harus seragam dengan ban utama. Jika terpaksa menggunakan ban dengan lebar tapak yang berbeda, pastikan diameternya tetap sama dengan ban lain, sehingga tidak memincangkan laju kendaraan apabila telah terpasang.
5 Fakta Ban Cadangan yang Wajib Anda Ketahui
Kehadiran ban cadangan pada sebuah mobil kerap terlupakan oleh sang pemilik. Beberapa hal yang sering terlupakan biasanya adalah lokasi penyimpanan ban, ukuran ban, dan masih banyak hal lainnya.
Dikutip dari berbagai sumber, inilah fakta seputar ban cadangan.
1. Ukuran ban cadangan
Pada mobil-mobil keluaran lama, ban cadangan yang disematkan biasanya berukuran sama dengan jenis pelek yang sama juga. Namun, semakin lama ukuran ban serep semakin menciut. Seperti space saver untuk menghemat ruang kabin.
2. Tekanan angin ban cadangan
Selain kehadirannya yang kerap terlupakan, tekanan angin pada ban cadangan umumnya jarang diperiksa. Saat benar-benar dibutuhkan, ternyata ban cadangan tidak bisa dipakai. Saat Anda mengisi angin pada ban yang dipakai, jangan lupa isi juga ban cadangan Anda. Isi tekanan udaranya hingga 60 psi.
Advertisement
Selanjutnya
3. Mobil tanpa ban cadangan
Mobil yang sudah mengadopsi ban RFT (Run Flat Tire) biasanya tidak disemati ban cadangan. Jika Anda mengalami kebocoran, ban masih bisa digunakan hingga jarak tempuh tertentu dengan kecepatan maksimum yang bergantung kepada spesifikasi ban. Biasanya, pabrikan melengkapi alat penambal ban yang bisa digunakan bersama pompa ban.
4. Lokasi penyimpanan
Lokasi penyimpanan setiap mobil bisa berbeda-beda. Namun, pada umumnya terletak di bagasi belakang dan tertutupi oleh karpet. Beberapa model SUV menyematkannya pada pintu belakang, selain menghemat ruang, penyematan ban di luar memperkuat kesan petualang dan mempermudah saat penggantian. Beberapa model juga menyematkannya di kolong mobil, untuk menurunkannya Anda membutuhkan kunci khusus.
5. Ban cadangan bersifat sementara
Ban cadangan seperti space saver hanyalah bersifat sementara. Ukurannya yang mungil dengan pelek 'kaleng' tidak bisa disamakan dengan ban utama. Space saver juga memiliki batas kecepatan maksimal yang tertera pada dinding ban.