Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau meskipun sepanjang perdagangan mengalami tekanan pada perdagangan Kamis pekan ini.
Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (4/1/2018), IHSG menguat 40,84 poin atau 0,65 persen ke posisi 6.292,32. Indeks saham LQ45 naik 1,02 persen ke posisi 1.067,26. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.
Ada sebanyak 191 saham menguat mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 152 saham tertekan. Di luar itu, 123 saham lainnya diam di tempat.
Baca Juga
Advertisement
IHSG sempat berada di level tertinggi 6.292,32 dan terendah 6.233,93. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 348.660 kali dengan volume perdagangan saham 8,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,1 triliun. Investor asing melakukan aksi beli Rp 252 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di posisi Rp 13.414.
Secara sektoral, seluruh sektor saham menguat. Sektor saham pertambangan mengalami penguatan paling tajam dengan naik 1,64 persen. Sektor aneka industri naik 1,52 persen. Disusul sektor saham barang konsumsi naik 1,19 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham KARW naik 34,78 persen ke posisi Rp 124, saham IKAI melonjak 34,25 persen ke posisi Rp 98, dan saham PCAR mendaki 24,87 persen ke posisi Rp 492 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain, saham MABA yang melemah 24,88 persen ke posisi Rp 755, saham HDTX merosot 23,87 persen ke posisi Rp 338 per saham, dan saham TFCO tergelincir 20,25 persen ke posisi Rp 630 per saham.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Prediksi Analis
Sebelumnya, analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG berpotensi naik cukup besar. Ditambah pelaku pasar juga menanti rilis data ekonomi kepercayaan konsumen yang diperkirakan masih stabil. Selain itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga cukup stabil.
Berbeda, analis PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi justru memperkirakan IHSG akan cenderung bertahan di level 6.250. Ini dengan tekanan indikator negatif di kisaran 6.200-6.307.
"Secara teknikal IHSG kembali terkoreksi wajar usai menguat signifikan pada akhir tahun. Jika level support 6.250 terpatahkan maka peluang pelemahan mendalam hingga 6.140," ujar Lanjar.
Advertisement