Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak variatif pada perdagangan saham jelang tutup pekan. Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG di level support 6.220 dan resistance 6.335.
"Diperkirakan IHSG akan bergerak cenderung mixed di akhir pekan," kata dia di Jakarta, Jumat (5/1/2018).
Kemarin, IHSG ditutup positif di level 6.292,32. IHSG naik 40,84 atau 0,65 persen dibanding perdagangan sehari sebelumnya.
Baca Juga
Advertisement
Sektor pertambangan dan aneka industri menopang kenaikan IHSG. Sektor pertambangan naik 1,64 persen dan aneka industri 1,52 persen.
"Optimisme investor terhadap prospek kinerja sektor manufaktur di Tiongkok dan harga komoditas tambang yang menguat seiring penguatan harga minyak menjadi faktor utama penguatan pada sektor pertambangan," jelas dia.
Investor asing kembali tercatat melakukan aksi bersih dengan nilai Rp 264,21 miliar. "Dengan saham BMRI, BBCA dan SMGR yang menjadi teramai dibeli investor asing," ujar dia.
Lanjar merekomendasikan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Adhi Karya Tbk (ADHI).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Penutupan Perdagangan
Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (4/1/2018), IHSG melemah 40,84 poin atau 0,65 persen ke posisi 6.292,32. Indeks saham LQ45 naik 1,02 persen ke posisi 1.067,26. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.
Ada sebanyak 191 saham menguat mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 152 saham tertekan. Di luar itu, 123 saham lainnya diam di tempat.
IHSG sempat berada di level tertinggi 6.292,32 dan terendah 6.233,93. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 348.660 kali dengan volume perdagangan saham 8,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,1 triliun. Investor asing melakukan aksi beli Rp 252 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di posisi Rp 13.414.
Secara sektoral, seluruh sektor saham menguat. Sektor saham pertambangan mengalami penguatan paling tajam dengan naik 1,64 persen. Sektor aneka industri naik 1,52 persen. Disusul sektor saham barang konsumsi naik 1,19 persen.
Advertisement