Liputan6.com, Jakarta - Kepergian pentolan Koes Plus, Yon Koeswoyo, tentu menyisakan duka yang sangat mendalam, terutama bagi para penggemarnya. Pada Jumat (5/1/2018), vokalis Koes Plus tersebut mengembuskan napas terakhir pada pukul 05.50 WIB.
Jenazah Yon Koeswoyo telah disemayamkan di rumah duka di Jalan Salak, kawasan Pamulang, Tangerang Selatan, Banten. Tentunya, kita masih terngiang-ngiang dengan lagu-lagu hit Koes Plus di sepanjang sejarah musik selama Yon masih hidup.
Baca Juga
Advertisement
Lagu-lagu hit Koes Plus pun banyak yang tak lekang oleh waktu. Tak hanya generasi 1960-1990-an yang ingin mendengarkan lagi lagu-lagu Koes Plus yang dinyanyikan oleh Yon Koeswoyo. Para musikus generasi baru pun mendaur ulang beberapa lagu hit sepanjang masa yang telah diciptakan oleh Koes Plus.
Lantas apa saja lagu-lagu hit abadi dari band asal Tuban, Jawa Timur itu? Simak selengkapnya.
1. Manis dan Sayang
Lagu "Manis dan Sayang" merupakan lagu hit dari album pertama mereka, Dheg Dheg Plas, yang rilis Januari 1969. Lagu ini memang menjadi pilihan ketiga di album tersebut setelah "Kembali Ke Jakarta" dan "Kelelawar".
Namun mendengarkan lirik dan notasi lagunya, tentunya nuansa sendu campur bahagia dirasakan oleh para pendengarnya.
Berikut penggalan liriknya:
Tersenyum dianya padaku
Manis, manis, manis
Ku belai rambutnya yang hitam
Sayang, sayang, sayang
Alangkah senang hatiku
Bila ku dekat denganmu
Alangkah senang hatiku
Sayangku hanya untukmu
Kuingin tamasya bersama
Jauh, jauh, jauh
Melihat pemandangan alam
Indah, indah, indah
Advertisement
2. Kisah Sedih di Hari Minggu
Para pecinta Koes Plus tentu tak akan melupakan "Kisah Sedih di Hari Minggu", salah satu tembang sendu yang secara gamblang menggambarkan seseorang yang patah hati. Lagu ini dirilis pada 1970 dalam album Koes Plus Volume 2.
Meskipun sama sendunya dengan "Andaikan Kau Datang" yang juga ada di album yang sama, "Kisah Sedih di Hari Minggu" memiliki komposisi musik yang terbilang unik.
Lagu ini juga pernah dibawakan oleh Marshanda pada pertengahan 2000-an lalu yang juga menjadi judul sinetron yang ia perankan. Sesendu apa lagunya? Berikut liriknya:
Sabtu malam kusendiri
Tiada teman kunanti
Di sekitar kulihat dia
Tiada seindah dulu
Mungkinkah ini berakhir
Aku tlah patah hati
Walaupun kuberkata bukan
Bukan itu..
Penyesalanku semakin dalam dan sedih
Tlah kuserahkan semua milik dan hidupku
Aku tak mau menderita begini
Mudah-mudahan ini hanya mimpi
Hanya mimpi..
Kisah sedih di hari minggu
Yang slalu menyiksaku
Kutakut ini kan kubawa
Sampai mati..
3. Kolam Susu
Tembang "Kolam Susu" merupakan salah satu dari sekian banyak lagu Koes Plus yang memiliki tempo upbeat. Liriknya pun memiliki tema nasionalis dengan rangkaian kata yang puitis.
Berikut lirik lagu yang ada di album Koes Plus Volume 8 (1973) ini:
Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jalan cukup menghidupimu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu
Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jala cukup menghidupmu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkah kayu dan batu jadi tanaman
Advertisement
4. Bujangan
"Bujangan" yang dirilis pada 1974 di album Koes Plus Volume 10, merupakan lagu dengan irama dan notasi ceria yang menggambarkan kegembiraan semasa menjadi bujangan.
Lagu ini juga memiliki komposisi musik yang terdengar ramai. Seperti apa ya liriknya? Simak di bawah ini:
Begini nasib jadi bujangan
Ke mana mana asalkan suka
Tiada orang yang melarang
Hati senang walaupun tak punya uang
Hati senang walaupun tak punya uang
Apa susahnya hidup bujangan
Setiap hari hanya bernyanyi
Tak pernah hatinya bersedih
5. Bunga di Tepi Jalan
Salah satu lagu Koes Plus yang sempat didaur ulang adalah "Bunga di Tepi Jalan". Tembang satu ini dibawakan kembali oleh band papan atas Sheila On 7.
Lagunya sendiri dirilis pada 1972 dalam album Koes Plus Volume 4. Meskipun musiknya berirama upbeat, nuansa sendu sangat kental di dalam lagu ini. Seperti terlihat dalam liriknya:
Suatu kali ku temukan
Bunga ditepi jalan
Siapa yang menanamnya
Tak seorangpun mengira
Bunga ditepi jalan
Alangkah indahnya
Oh..kasihan
Kan kupetik
S'belum layu
Di sekitar belukar
Dan rumput gersang
Seorangpun tak kan mau
Memperhatikan
Biarlah kan kuambil
Penghias rumahku
Oh..kasihan
Kan kupetik
S'belum layu
Advertisement
6. Why Do You Love Me
Bernuansa melankolis,"Why Do You Love Me" dibuat dalam bahasa Inggris oleh mendiang Sonya, istri pertama Yok Koeswoyo yang berpulang dalam sebuah kecelakaan di Parung.
Hingga kini, "Why Do You Love Me" menjadi lagu Koes Plus yang paling populer di kalangan penggemarnya selain "Kolam Susu". Seperti apa liriknya? Berikut selengkapnya:
The time has come
That we must be apart
The memory is still in
My mind
But you have gone
And you leave me alone
Why do you love me
So sweet and tenderly
I do everything
To make you happy
Huu...
But now everything
It's only a dream
A dream that never comes
I only wait
Till true love will come...
Baca Juga
Kelompok Penerbang Roket Gambarkan Filosofi Perjalanan Band dalam Rilis Album Baru Berjudul KOMA
Chintya Gabriella Siapkan Single Terbaru Sebagai Pengingat Hidup Bermakna
Efek Rumah Kaca, Petra Sihombing hingga Voice of Baceprot dan Musisi Indonesia Lainnya Suarakan Krisis Iklim Lewat sonic/panic Vol. 2