Manajer MU Ungkap Alasan Pilih Hotel Ketimbang Rumah

Manajer MU, Jose Mourinho, sampai saat ini masih tinggal di hotel.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 05 Jan 2018, 15:00 WIB
Pelatih Manchester United (MU), Jose Mourinho. (Oli SCARFF / AFP)

Liputan6.com, Jakarta Sejak ditunjuk menggantikan Louis van Gaal sebagai manajer Manchester United (MU), Jose Mourinho memilih tinggal di hotel ketimbang membeli rumah di Manchester. Namun para fans MU tak perlu khawatir. Ini bukan berarti The Special One tidak betah di timnya.

Sejak menggantikan Van Gaal, Mourinho tinggal di Hotel Lowry, Manchester, sementara istri pelatih asal Portugal itu tetap berada di rumah mereka di London, Inggris.   

Keputusan menetap di hotel belakangan menimbulkan pertanyaan. Banyak yang mengira, langkah ini jadi indikasi masa depan Mourinho di Old Trafford yang tak pasti. Apalagi di tangan Mourinho, MU tidak menunjukkan peningkatan yang terlalu signifikan. 

Saat ini MU masih berada di urutan kedua klasemen sementara Liga Inggris. Setan Merah terpaut 15 poin dari pimpinan klasemen Manchester City yang belum terkalahkan. 

Namun tudingan itu langsung dibantah Mourinho. Menurutnya, keputusan tinggal di hotel bukan karena dia ragu dengan kelanjutan kariernya bersama Setan Merah. 

"Saya sangat malas dan karena saya suka tiba di hotel, saya tidak mau membuat orang-orang khawatir karena saya tinggal di ruangan 2 meter persegi," kata Mourinho. 


Seperti Tinggal di Rumah

Foto dok. Liputan6.com

Mourinho tinggal di apartemen yang terdapat di Hotel Lowry. Meski demikian, dia mendapat fasilitas mewah yang membuatnya merasa betah di sana. 

"Saya seperti tinggal di rumah," kata mantan pelatih Real Madrid itu. 

"Jadi kalau mereka ragu tentang kenyamanan, kesenangan, dan dukungan pada saya, saya benar-benar mendapatkannya. Itu cara saya untuk nyaman," kata Mourinho menambahkan. 


Orang Sedih Tidak Bekerja Baik

Foto dok. Liputan6.com

Bagi Mourinho, tempat tinggal jadi bagian penting dalam pekerjaannya. Sebab, hal itu berpengaruh terhadap suasana hatinya saat bertugas memimpin Setan Merah.

"Kalau mereka ingin saya menempati rumah atau satu tempat yang tidak saya suka, jauh dari asisten saya, jika mereka mau itu, maka saya akan sedih. Orang yang sedih tidak akan bisa bekerja dengan baik," beber pelatih asal Portugal itu.   

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya