Liputan6.com, Jakarta Anda mungkin sering mendengar saran lama yang menyatakan, diet dengan melewatkan makan di waktu malam akan membantu menurunkan badan. Rupanya ini bukan mitos belaka, lho.
Menurut sebuah studi yang dipresentasikan di acara tahunan Obesity Society Meeting di New Orleans, cara ini cukup memiliki efek kesehatan yang positif.
Advertisement
"Individu yang kelebihan berat badan yang makan siang hari dan berpuasa pada malam hari melaporkan perubahan ritme lapar," laman Medical Daily melaporkan.
Meski diet ini menghasilkan lebih banyak lemak yang dibakar pada malam hari, nampaknya bisa mempengaruhi pembakaran lemak trans (jenuh).
"Pada titik ini, kami tidak yakin apakah pembakaran total meningkat," kata penulis utama studi Courtney Peterson kepada Medical Daily, dilansir Sabtu (6/1/2018).
Untuk mengujinya, dibutuhkan studi lanjutan untuk mengetahui apakah waktu (malam) meningkatkan pembakaran lemak.
Saksikan juga video berikut ini:
Cari makanan sehat
Menurut Peterson, walaupun puasa malam hari, Anda tetap harus memperhatikan nutrisi. Misalnya, pilih makanan rendah garam seperti disarankan pakar nutrisi Keri Gans. Lebih baik konsumsi makanan sehat seperti sayur yang dikukus dan protein baik tanpa lemak.
Selebihnya, perbanyak minum air putih. Keberadaan air dalam tubuh membantu membersihkan kotoran yang tidak diperlukan tubuh. Serta menekan keinginan untuk makan. Untuk mencegah agar tidak bolak balik ke kamar mandi, berhentilah minum air satu jam sebelum tidur.
Advertisement