Liputan6.com, Jakarta Tahun 2010, pencinta film horor diperkenalkan dengan film pertama Insidious. Di dua film pertama, ada Dalton dan sang ayah yang mampu mengembara ke dunia roh, tapi tubuhnya diincar oleh arwah jahat untuk kembali ke dunia.
Sementara di film ketiga, muncul seorang gadis muda, Quinn, yang mencoba berhubungan kembali dengan arwah sang ibu.
Baca Juga
Advertisement
Benang merah dari ketiga film ini adalah seorang cenayang lanjut usia, Elise (Lin Shaye). Akhirnya di film keempat, Insidious: Last Key, Elise menjadi sorotan utama. Film ini menceritakan asal muasal kekuatan Elise, serta kisah mengerikan yang ia hadapi.
Bakat Sejak Belia
Elise memiliki bakat untuk berhubungan dengan dunia lain sejak masih belia. Ia mampu melihat apa yang terjadi saat narapidana hukuman mati dihukum di kursi listrik, atau berkomunikasi dengan arwah yang kerap meminjam mainannya.
Hanya saja sang ayah membenci kemampuan Elise tersebut. Ia kerap memukuli Elise dengan tongkat saat putrinya ini mengaku menyaksikan sesuatu yang tak mampu dilihat orang lain. Bahkan satu kali Elise dikurung di gudang karena hal ini.
Hanya sang ibu yang mengerti dengan bakat milik Elise. Sayang, saat hendak melindungi putrinya, ia malah tewas diserang kekuatan jahat dari alam lain.
Setelah dewasa, dibantu dua asistennya yang konyol: Specs (Leigh Whannell) dan Tucker (Angus Sampson), Elise membaktikan dirinya dengan menolong orang yang bersimpangan jalan dengan makhluk halus.
Namun sebuah panggilan telepon membuatnya goyah. Seseorang yang menempati rumah masa kecil Elise dulu meminta bantuannya untuk mengusir makhluk gaib yang kerap mengganggunya. Elise kembali dihadapkan dengan trauma yang menghantuinya sejak kecil.
Advertisement
Ciri Khas: Mengagetkan
Mungkin salah satu pertanyaan yang akan langsung muncul setelah mendengar rilisnya Insidious: The Last Key adalah: apa lagi yang dibawa oleh film ini?
Sebenarnya, Insidious: The Last Key masih banyak memakai resep yang sama dengan film-film sebelumnya. Dari segi membangun nuansa horor, film ini lebih banyak mengandalkannya dengan melakukan jump scare—tak jauh berbeda dari film-film sebelumnya.
Kemunculan para makhluk ganjil dalam film ini lebih karena kemunculannya yang tiba-tiba di depan mata, buka karena keberadaan mereka yang mengerikan.
Ini mungkin akan membuat kesal para penggemar film horor yang ingin kengerian yang menggigit. Karena bukannya ditakut-takuti, mereka malah dibuat terkejut belaka.
Namun bagi penonton yang memang mengincar pacuan adrenalin dengan cara seperti ini, Insidious The Last Key akan sama menyenangkannya dengan film-film yang sebelumnya.
Masih seperti film yang lalu-lalu, film ini juga kembali menghadirkan bumbu komedi lewat penampilan dua asisten Elise, Specs dan Tucker.
Di akhir film, ada satu kejutan untuk para penggemar waralaba ini, yang bakal membuat ingatan para penggemar akan kembali ke dua film awal Insidious.