Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri acara Reuni Akbar Himpunan Alumni Pesantren Islam Al-Irsyad (HAPIA) di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Sabtu (6/1/2018). Di depan para santri, Anies berbicara banyak soal pendidikan.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu mengatakan, kemampuan dalam membaca perubahan masa depan adalah penentu dari keberhasilan.
Advertisement
Dia mengingatkan agar para santri yang telah menjadi alumni tidak mengandalkan pengetahuan masa lalu dalam menyiapkan masa depan.
"Jangan sampai persiapan masa depan mengandalkan pengetahuan tentang masa lalu. Hampir semua kita kalau melihat cara mendidik melihat kita dulu dididik," ujar Anies di lokasi.
Menurut dia, pendidikan harus dapat menjadikan generasi muda saat ini beriman, bertakwa, serta berakhlak mulia. Untuk hal satu ini, kata Anies, harus dipertahankan.
"Pastikan iman, takwa, akhlak pegang. Yang sekarang menjadi tambahan yang perlu kita pikirkan adalah aspek lainnya, yaitu iman. Jangan ditinggalkan. Diperkuat," kata Anies Baswedan.
Pilar Dunia Pendidikan
Anies menuturkan, ada tiga pilar yang paling penting dalam dunia pendidikan yaitu akhlak karakter, iman serta takwa, dan terakhir menyangkut kompetensi. Dalam kompetensi, kata dia, juga terdiri dari kemampuan berpikir kritis, kerja sama, kreatif, dan komunikasi atau biasa yang disebut dengan fundamental 4K.
"Terutama bagi kita di wilayah pendidikan ini. Ini bukan kesimpulan saya. Ini kesimpulan orang yang membaca abad 21 apa yang menjadi kunci. Dunia pendidikan sudah bergerak dari baca tulis hitung, jadi 4K tadi," tutur Anies Baswedan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement