Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan pentingnya untuk bersikap kritis, komunikatif, dan kerja sama dalam menghadapi perubahan zaman.
Dia mengatakan bahwa komponen 4K, yaitu kemampuan berpikir kritis, kerja sama, kreatif, dan komunikasi merupakan hal penting dalam pendidikan.
Advertisement
"Komponen 4K perlu diperhatikan serius. Kalau lihat di dalam fokus pendidikan kita, banyak yang berorientasi bagaimana kita menirukan apa yg sudah diajarkan. Kalau kritis, kreatif, tiap orang beda-beda," ujar Anies saat menghadiri acara Reuni Akbar Himpunan Alumni Pesantren Islam Al-Irsyad (HAPIA) di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Sabtu (6/1/2018).
Menurut Anies, dengan berpikir kritis, masyarakat tidak akan terpengaruh dengan berita-berita hoax. Terlebih, saat ini masyarakat semakin mudah mendapatkan informasi dari media sosial atau internet.
Dia juga menyinggung soal hoax membangun yang sempat disampaikan oleh Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Mayjen TNI Djoko Setiadi.
"Kritis luar biasa mendasar. Apalagi tempat banjir informasi. Ada hoax, ada juga hoax membangun katanya. Kalau kemampuan kritis, hal-hal bersifat ekstrem pasti enggak laku. Karena orang kritis akan mempertanyakan apa pun yang masuk," jelas Anies Baswedan.
Potensi Pesantren
Dia berharap pesantren menjadi salah satu wadah untuk melahirkan pelaku ekonomi yang dapat mendorong pertumbuhan kemampuan perdagangan perekonomian.
"Kita banyak bergerak di bidang pendidikan, Kemasyarakatan, politik, tapi masuk wilayah ekonomi maka di situ biasanya kalau jumlah banyak ukuran kecil. Sering kali bibit penumbuhan tidak dilakukan cukup dini. Di usia muda tidak ditumbuhkan," Anies Baswedan menandaskan.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Advertisement