Liputan6.com, Washington DC - Penulis buku Fear and Fury, Michael Wolf, menyebut karyanya akan menjadi pukulan telak yang mampu mengakhiri karier Donald Trump di kursi kepresidenan. Semua yang tertulis di buku tersebut, menurut Wolf, disaring dari berbagai kesadaran publik tentang sepak terjang Trump di tahun pertama pemerintahannya.
Sebagaimana dikutip dari laman Independent pada Minggu(7/1/2017), beragam tuduhan yang ditujukan kepada Donald Trump, seperti sifat kekanakan dan kredibilitas sebagai presiden yang diragukan oleh segelintir 'orang dalam' telah menjadikannya sebagai tajuk utama di berbagai pemberitaan media global hingga akhir pekan ini.
Baca Juga
Advertisement
"Saya pikir salah satu dari beragam dampak serius buku ini adalah fenomena penguasa tanpa jubah kebesaran," ujar Wolf dalam wawancaranya pada BBC Radio 4.
"Apa yang saya tulis sepertinya membuktikan beberapa hal yang menunjukkan dengan sendirinya bagaimana ia tidak dapat melakukan tugas kepresidenan," lanjut Wolf.
Wolf menambahkan, "Tiba-tiba orang baru sadar, 'ya Tuhan, itu benar, dia tak punya apa pun'. Itu adalah latar belakang ke sebuah persepsi dan pengertian bahwa bukti-bukti tersebut akan mengakhiri... kepemimpinannya sebagai presiden."
Donald Trump telah beberapa kali membantah tuduhan yang dituliskan oleh buku tersebut dan menyebutnya 'penuh kebohongan’. Trump geram lantaran buku tersebut menyebut dirinya tidak siap menerima kemenangan Pemilu 2016 dan munculnya kabar tentang beberapa orang kepercayaan yang mencemooh kemampuannya.
Donald Trump pun menuangkan kekesalannya pada rentetan cuitan di Twitter pada Jumat 5 Januari lalu. Ia menyebut Wolf dan sumber utama bukunya, Steve Bannon yang merupakan mantan tangan kanannya selama kampanye Pemilu Presiden AS 2016, sebagai pembual.
"Michael Wolf adalah seorang pecundang yang menyabotase cerita untuk menjual karya bukunya yang membosankan," ujar Trump.
"Ia memanfaatkan kecerobohan Steve Bannon, yang menangis ketika dipecat dan memohon jabatannya kembali. Sekarang Bannon dibodohi seperti anjing. Sangat menyedihkan!" sindir Donald Trump.
Wolf klaim tidak lakukan kesalahan
Wolf tidak diam melihat bantahan serta tudingan balik yang disampaikan oleh pihak Gedung Putih. Dalam wawancara dengan stasiun televisi BBC, Wolf menegaskan buku karyanya tersebut merupakan hasil reportase investigasi.
"Anda bertanya pada orang-orang, Anda mengupayakan sedekat mungkin dengan kejadian utama yang dibahas, Anda mewawancarai orang-orang yang pernah atau masih berpentingan dengan subjek yang Anda selidiki, lalu kemudian Anda mengumpulkan dan menulisnya menjadi sebuah buku. Saya melakukan itu semua," tegas Wolf.
Advertisement