Top 3: Smartwatch Bikin Berhenti Merokok Paling Diburu

Smartwatch yang bisa bikin berhenti merokok paling diburu pembaca Tekno Liputan6.com.

oleh Corry Anestia diperbarui 07 Jan 2018, 14:00 WIB
Apple, Asus, LG, Motorola, Pebble, Sony? Mana smartwatch yang paling Anda incar? Ikuti polling-nya berikut ini

Liputan6.com, Jakarta - Smartwatch yang bisa bikin berhenti merokok hingga pernyataan eks Facebook yang menyebutkan medsos memecah belah masyarakat paling diburu pembaca Tekno Liputan6.com.  

Selengkapnya, simak rangkuman tiga berita terpopuler pada Minggu (6/1/2017) berikut ini:

1. Smartwatch Ini Bisa Bikin Kamu Berhenti Merokok

Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang sulit dihentikan. Bagi yang ingin menghentikan kebiasaan tersebut di tahun ini, kamu dapat melakukannya dengan bantuan smartwatch.

Foto dok. Liputan6.com

Perangkat bernama SmokeBeat besutan Somatix ini memiliki kemampuan untuk menghentikan kamu merokok secara real-time. Bagaimana caranya?

SmokeBeat mampu mendeteksi aktivitas merokok berdasarkan gestur mulut di pengguna. Hal ini berkat dukungan sensor yang ditanamkan di dalamnya, beserta data pengguna yang akan dikirimkan langsung ke aplikasi.

Selanjutnya baca di sini

2. Puing Stasiun Luar Angkasa Tiongkok Jatuh ke Bumi Maret 2018

Stasiun luar angkasa milik Tiongkok, Tiangong, akhirnya akan jatuh ke Bumi dalam waktu dekat. Tepatnya, stasiun luar angkasa ini akan jatuh pada Maret 2018. Namun, tidak diketahui kapan dan di mana Tiangong akan jatuh ke Bumi.

Tiangong merupakan stasiun luar angkasa yang ukurannya cukup besar. Bahkan, beratnya bisa berkisar di 9.500 kilogram dan memiliki banyak komponen.

Foto dok. Liputan6.com

Dengan demikian, astronom memperkirakan 10-40 persen bagian dari bangkai stasiun luar angkasa akan memasuki atmosfer. Jika dihitung, sekitar 1-4 ton puing (debris) akan mendarat di Bumi.

Selanjutnya baca di sini

3. Mantan Bos Facebook: Medsos Bisa Memecah Belah Masyarakat

Di saat kebanyakan orang berpikir media sosial (medsos) menjadi alat komunikasi untuk 'menyatukan' semua, persepsi tersebut malah dipandang kontras oleh Chamath Palihapitya.

Diketahui Palihapitya adalah salah satu mantan petinggi raksasa medsos Facebook. Ia bergabung pada Facebook pada 2007 dan menjadi Vice President User Growth di sana.

Baru-baru ini, Palihapitya berkata bahwa medsos ternyata bisa menjadi alat yang memecah belah masyarakat. "Saya juga turut merasa bersalah. Medsos tak dimungkiri kini telah memecah belah masyarakat," ujar Palihapitya sebagaimana dikutip laman Science Alert, Sabtu (6/1/2018).

Foto dok. Liputan6.com

Selanjutnya baca di sini

(Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya