Mau Untung Besar dari Investasi Emas? Simak Strategi Terbaik Ini

Kenaikan harga emas tergolong lebih tinggi dibandingkan kinerja instrumen investasi pasar modal seperti indeks saham dan reksadana saham.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 08 Jan 2018, 06:00 WIB
Jangan berani pilih investasi emas sebelum kamu ketahui empat hal ini.

Liputan6.com, Jakarta - Para penggemar investasi emas boleh jadi mendapuk tahun 2017 sebagai tahun yang mengesankan. Betapa tidak? Sepanjang tahun 2017, bila dibandingkan instrumen investasi lain, kinerja pertumbuhan harga emas tergolong paling moncer.

Dalam hal ini adalah emas batangan yang diproduksi oleh PT Aneka Tambang Tbk atau yang biasa disebut sebagai emas batangan Antam.  Tercatat pertumbuhan harga emas batangan Antam sepanjang tahun 2017 mencapai 25,75 persen. Pertumbuhan harga ini tergolong lebih tinggi dibandingkan kinerja instrumen investasi pasar modal seperti indeks saham, reksadana saham, obligasi pemerintah, bahkan investasi valuta asing. 

Dengan pertumbuhan setinggi itu, berarti apabila Anda membeli emas di awal tahun 2017 dan menjualnya di akhir tahun lalu, Anda dapat mengantongi keuntungan (capital gain) dari kenaikan harga hingga 26 persen. Nah, tahun ini, prospek investasi emas batangan diprediksi masih akan melanjutkan kejayaan tahun 2017.

Anda tertarik ikut menikmati untung kenaikan harga emas yang prospektif tahun ini? Perhatikan beberapa hal berikut ini sebagai strategi investasi emas tahun 2018: 

1. Tujuan keuangan

Sebelum memutuskan berinvestasi emas, Anda perlu menentukan apa tujuan Anda berinvestasi emas. Tujuan berinvestasi ini penting supaya Anda bisa menentukan target pengumpulan emas dan mengukur risiko investasi.

Misalnya, Anda ingin mengumpulkan biaya pendidikan anak memakai emas sebagai instrumen investasi. Terlebih dulu tentukan target dana yang ingin Anda kumpulkan, kapan target waktu pemakaian dana, dan bagaimana cara investasi yang tepat. 

Sebagai contoh, anggaplah Anda membutuhkan biaya sekolah anak untuk jenjang sekolah dasar senilai total Rp 111,09 juta, terdiri atas uang pangkal Rp 17,7 juta dan uang bulanan selama 6 tahun Rp 63,77 juta. Target penggunaan dana adalah 6 tahun lagi.

Konversikan kebutuhan dalam rupiah itu dengan emas.  Asumsi harga emas Rp 591.000 per gram, sehingga untuk mengumpulkan kebutuhan uang pangkal SD adalah setara Rp 29,97 gram. Anda bisa memulai menabung emas sebesar 4,9 gram per tahun atau 0,42 gram per bulan.

Sedangkan untuk kebutuhan dana bulanan SD setara dengan  107,91 gram, sehingga Anda harus menabung emas 17,9 gram per tahun atau 1,49 gram per bulan selama 6 tahun. 

Kelak ketika sudah terkumpul sejumlah dana sesuai target, Anda tinggal mengonversi emas tabungan Anda menjadi rupiah kembali. Baca juga: Kartu Kredit Cicilan 0% Pilihan HaloMoney.co.id di 2018

 


2. Pilihan investasi

investasi emas

Ada banyak pilihan cara investasi emas yang bisa Anda jalankan. Pertama, membeli emas batangan secara tunai. Cara ini mengharuskan Anda menyiapkan dana pembelian yang memadai agar Anda bisa membeli emas dengan ukuran yang ekonomis, tanpa Perlu menebus ongkos cetak terlalu besar. 

Anda bisa menabung uang terlebih dulu secara konvensional dan saat dananya mencukupi, baru Anda belikan emas batangan secara tunai. Keuntungan cara ini, emas bisa langsung Anda pegang, simpan dan manfaatkan ketika perlu.

Namun, Anda perlu kedisiplinan untuk mengumpulkan dana hingga benar-benar mencukupi untuk membeli emas batangan. Kedua, membeli emas melalui tabungan emas. PT Aneka Tambang Tbk memiliki jalur pembelian emas dengan cara menabung, yaitu melalui produk BrankasLM.

Begitu juga PT Pegadaian (Persero) yang memiliki produk Tabungan Emas Pegadaian. Dengan menabung emas, Anda bisa membeli emas sedikit demi sedikit dengan modal yang Anda miliki saat ini.  

Keuntungan cara ini, Anda tidak perlu menunggu sampai dana memadai agar bisa membeli emas batangan ukuran ekonomis. Begitu memiliki uang, Anda bisa langsung tabungkan dan dana tersebut bisa dikonversi langsung menjadi emas.

Keuntungan lain, Anda bisa membeli emas di harga lebih murah karena ongkos cetak belum dibebankan. Anda baru dibebani ongkos cetak hanya saat Anda ingin mencetak emas yang terkumpul di tabungan tersebut. 

Ketiga, cicilan emas. Investasi emas melalui cicilan emas banyak ditawarkan oleh bank-bank syariah. Sesuai namanya, Anda harus membayarkan sejumlah cicilan untuk bisa memiliki emas ukuran tertentu. Keuntungannya, Anda dipaksa menabung agar bisa memiliki emas.

Namun, cara cicilan ini membuat Anda membeli emas lebih mahal. Ada pula risiko denda bila telat membayar cicilan emas. Pilihlah cara investasi emas yang paling tepat sesuai kebutuhan dan kemampuan Anda. Jangan lupa menimbang risiko-risikonya. Pastikan Anda memilih cara yang paling menguntungkan. Baca juga: Kiat Investasi Jangka Pendek untuk Memutar Uang

 


3. Hitungan biaya

Investasi emas | Via: gold.fr

Setiap pilihan cara investasi atau membeli emas, memiliki biaya-biaya tersendiri. Cara pembelian pertama yaitu membeli tunai biasa bisa disebut sebagai cara investasi paling murah karena Anda tidak perlu membeli biaya apa-apa selain menyiapkan dana pembelian emas saja.

Anda hanya perlu menimbang untuk menyiapkan biaya safe deposit box untuk Menjamin keamanan penyimpanan emas. Adapun cara kedua, yaitu menabung di tabungan emas, biasanya ada biaya-biaya yang perlu Anda pertimbangkan.

Untuk produk tabungan emas di Pegadaian, ada biaya tahunan yang perlu Anda bayarkan selama memiliki rekening tabungan emas. Besarnya mulai Rp 30.000 per tahun. Ada juga biaya cetak yang dikenakan beragam sesuai jenis ukuran cetak emas yang dipilih.

Produk tabungan emas di BrankasLM juga mengenakan beberapa biaya, seperti biaya tahunan yang mencapai Rp 300.000 per tahun hingga biaya cetak emas. Adapun cara ketiga yaitu dengan membeli emas melalui cicilan emas, boleh dibilang mengenakan biaya paling banyak.

Mulai dari biaya bunga cicilan, biaya denda terlambat cicilan, dan biaya lain bila ada. Selamat berinvestasi emas yang menguntungkan Anda. Gunakan situs HaloMoney.co.id untuk membandingkan dan mengajukan kartu kredit, kredit tanpa agunan, dan kredit dengan agunan dari berbagai bank.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya