Liputan6.com, Jakarta Ajang penghargaan bergengsi Golden Globes 2018 dihelat di Beverly Hilton di Los Angeles, Amerika Serikat, hari ini, Minggu (7/1/2018) waktu setempat atau Senin (8/1/2018) pagi waktu Indonesia. Acara yang dipandu Seth Mayers ini juga sekaligus protes dan peringatan terhadap kejahatan seksual yang sempat menghebohkan Hollywood.
Di ajang penghargaan ini, film The Shape of Water digadang-gadang akan banyak membawa pulang piala Golden Globe Awards 2018. Sebuah laporan menyebutkan, The Shape of Water mendapatkan tujuh nominee, mendominasi penghargaan tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Padahal, film Lady Bird yang awalnya dilaporkan menang di Golden Globes 2018. Namun banyak yang menyebutkan, The Shape of Water yang dijagokan.
Alasannya, keunikan cerita The Shape of Water yang disebut-sebut mencuri hati banyak penonton. Selain The Shape of Water, Dunkrik dan Coco juga menjadi jagoan di Golden Globes 2018, seperti diwartakan mirror.co.uk.
Best Picture Animation
Coco menjadi nominee di Golden Globes 2018 sebagai Best Picture Animation. Film Coco menghadapi The Boss Baby, The Breadwinner, Ferdinand dan Loving Vincent.
Namun banyak yang menduga Coco akan membawa pulang piala. Alasannya, cerita film animasi ini menyentuh hati, membuat banyak penonton tak bisa melupakan film tersebut.
Warna-warni indah di film Coco menampilkan dunia penuh warna, musik, dan juga kebahagiaan. Di film ini digambarkan, orang meninggal akan hilang jasadnya, tapi memorinya akan tetap tinggal di hati. Akhirnya, perayaan mengenang leluhur pun dilakukan.
Cerita mengenai bocah bernama Miguel dengan cita-citanya sebagai pemusik. Namun Miguel tersasar ke tanah kematian. Miguel ingin menjadi seorang penyanyi dan pemusik andal seperti idolanya, sang musisi legendaries Meksiko, Ernesto de la Cruz.
Namun, Miguel melakukan hal yang tak terduga, membuatnya menjadi manusia pertama yang mengunjungi tanah kematian, atau yang juga dikenal sebagai Día de los Muertos.
Advertisement
Best Director
Film Dunkirk yang diperankan Harry Styles ternyata juga menjadi jagoan dalam Golden Globes 2018. Film ini dianggap paket komplet, dengan menampilkan ketegangan sekaligus kepedihan di waktu yang bersamaan.
Penonton seolah dibawa kembali ke waktu saat Perang Dunia II terjadi. Sang sutradara dalam sebuah wawancara menyebutkan, film ini bisa berhasil karena pemainnya yang memang piawai.
"Sebagai sutradara, aku harus percaya dengan instingku. Aku punya kemampuan untuk memilih pemain yang tepat," kata Christopher Nolan.