Pesan Pilkada Damai dari Uskup Agung Jakarta Suharyo

Menurut Suharyo dengan merawat memori persatuan maka Indonesia mampu melewati segala macam tantangan.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Jan 2018, 00:17 WIB
Uskup Agung Jakarta Ignatius Suharyo (Liputan6.com/Anendya Niervana)

Liputan6.com, Jakarta - Uskup Agung Jakarta Ignatius Suharyo prihatin menyaksikan panggung politik Indonesia yang kerap memecah masyarakat. Ia mengajak seluruh pihak merawat ingatan sejarah persatuan bangsa.

"Mari merawat ingatan kita bersama, ada sumpah pemuda, kebangkitan nasional, proklamasi, adalah tonggak-tonggak sejarah yang menunjukkan kita ingin menjadi satu bangsa satu tanah air," pesan Suharyo di Gereja Katedral Jakarta (6/1/2018).

Hal itu ia sampaikan menjelang helatan Pilkada 2018. Menurut Suharyo dengan merawat memori persatuan maka Indonesia mampu melewati segala macam tantangan. Ia juga berharap dengan terus mengingat perlambang persatuan maka Indonesia bisa menjadi bangsa yang maju.

"Semoga dengan merawat ingatan bersama kita bisa maju menjadi bangsa yang kita cita-citakan di dalam UUD 1945," imbuh Suharyo.

Menurut Romo Suharyo pemilihan kepala pemerintahan seharusnya tidak melulu bicara soal perebutan kekuasan.

"Bagi saya yang namanya tahun politik jangan cuma ngomong siapa yang gubernur walikota, anggota DPR, jadi pemimpin,"

Suharyo mengingatkan agar negara tidak lupa mengelola tiga pilar utama keberadaban yakni negara, bisnis, dan masyarakat.

Suharyo menilai konstetasi politik sering kali melupakan tiga hal tersebut dan hanya fokus pada perebutan kekuasaan. Apabila bisnis ditata dengan baik, Suharyo yakin masyarakat akan semakin terdidik untuk melaksanakan konsensus sosial dengan tepat.

(Anendya Niervana)


Pesan Menkopolhukam

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Beberapa waktu lalu, Menko Polhukam Wiranto juga meminta masyarakat ikut menjaga keamanan dan membuat suasana kondusif sebelum Pilkada serentak pada pertengahan 2018 mendatang. Total ada sebanyak 171 daerah provinsi atau kabupaten/kota yang akan menggelar Pilkada.

"Harus ada suasana kondusif dimana penyelenggaraan Pemilu harus tetap dalam koridor-koridor semangat kebangsaan, diatas motivasi pribadi dan golongan," ujar Wiranto usai menghadiri acara Muktamar X Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMMI) di Medan, Sumatera Utara pada Senin, 11 Desember 2017.

Menurut dia, Pilkada yang damai hanya bisa berlangsung ketika semua pihak menciptakan suasana teduh, aman dan menjaga persatuan.

"Demokrasi hanya bisa dilakukan dalam suasana yang aman, tertib, dan rukun," kata Wiranto.

Di forum itu, Wiranto berharap agar KAMMI mendukung suksesnya penyelenggaraan Pilkada serentak 2018 dengan membantu pemerintah dalam pelaksanaan pendidikan politik kepada masyarakat.

"Saya juga berharap KAMMI mampu menjadi wadah kaderisasi calon-calon pemimpin bangsa di masa depan yang berkomitmen terhadap Empat Konsesus Dasar dan Bangsa," kata Wiranto. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya