Liputan6.com, Bologna - Hasil minor yang diraih Jorge Lorenzo di MotoGP 2017 berdampak pada proses negosiasi kontrak baru. Betapa tidak, tim Ducati Corse dilaporkan bakal lebih dulu membuka pembicaraan mengenai masa depan Andrea Dovizioso.
Itu sebagaimana disampaikan Direktur olahraga Ducati, Paolo Ciabatti. Ini merupakan situasi yang logis ketika Pabrikan Italia memilih untuk membicarakan mengenai kontrak baru Dovizioso ketimbang Lorenzo.
Baca Juga
Advertisement
Hal ini tentunya merujuk dari capaian kedua pembalap. Pasalnya, Dovizioso berhasil mengemas enam kemenangan, sementara Lorenzo gagal mengamankan podium pertama di MotoGP 2017.
Kendati demikian, Ciabatti mengakui proses negosiasi yang rencananya akan dilakukan pada Februari atau setelah tes pramusim di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia, bakal berlangsung alot.
Ini karena Dovizioso kemungkinan bakal menuntut gaji yang sama dengan pembalap utama lainnya.
Ingin Pertahankan Duet
Namun begitu, Ciabatti menggarisbawahi bahwa tim Ducati ingin mempertahankan komposisi pembalap Dovizioso-Lorenzo pada 2019 mendatang.
"Tentunya kami ingin mempertahankan kedua pembalap. Kami akan mencoba untuk mengatur anggaran sambil mempertahankan proses pembangunan Desmosedici GP18," kata Ciabatti seperti dikutip dari Corriere dello Sport, Senin (8/1/2018).
"Kami sadar Dovizioso mengharapkan tawaran sesuai dengan hasil terakhir yang diperolehnya. Saya harus mengatakan, berkat pengembangan pribadi penampilannya di lintasan sangat luar biasa, dan enam balapan tidak dimenangkan secara kebetulan. Dia mengharapkan gaji sesuai dengan pembalap top lainnya, ini akan menjadi negosiasi yang sulit. Kami akan mulai berbicara setelah tes Sepang di akhir bulan ini," ujar Ciabatti.
Advertisement
Tetap Sederhana
Meski ingin minta gaji yang sama dengan Lorenzo, Dovizioso sejatinya bukan pribadi yang suka hidup mewah. Berstatus sebagai pembalap MotoGP, dia tentunya bisa membeli mobil-mobil mewah.
Namun ternyata, pembalap tim Ducati tersebut tak tertarik bermewah-mewahan. Dovizioso mengaku lebih suka hidup normal.
"Di dunia, setiap orang ingin jadi yang terbaik, punya uang, dan punya mobil lebih baik Maksud saya, gaya hidup seperti inilah yang coba diikuti banyak orang," kata Dovizioso seperti dilansir Crash.
"Saya hidup normal meskipun saya punya banyak uang dan membalap di MotoGP. Saya punya tujuan berbeda di hidup saya," ujar Dovizioso menambahkan.
(David Permana)