MU Jadikan SSC Cup Ajang Seleksi Pemain

Semula laga dijadwalkan pada tanggal 10 Januari, tapi kemudian dimajukan 9 Januari. Pasalnya, pada 10 Januari merupakan hari terakhir pendaftaran Pilkada.

“Jadi turnamen istirahat dua hari, karena tanggal 10 hari terakhir pendaftaran Pilkada. Sedang tanggal 11 sebagian pemain di masing-masing tim ada yang dipanggil memperkuat Indonesia Selection,” terang Haruna.

Sejatinya, kata dia, SSC adalah laga friendly macth yang dikonsep turnamen. Namun, karena sejumlah tim menanyakan apakah ada piala dan hadiah, manajemen memutuskan membelikan trofi sekaligus uang tunai, tapi nominalnya dirahasiakan.

“Saat banyak yang bertanya apakah ada pialanya, saya sedang di Singapura, jadi saya langsung beli piala di sana,” tutur dia.

Ada dua piala yang dibeli. Satu untuk trofi SSC 2018, dan lainnya untuk piala bergilir. “Karena ada piala bergilir, turnamen ini akan diagendakan tiap tahun,” kata Haruna.

Semula, Haruna menambahkan, turnamen SSC akan disiarkan salah satu televisi lokal. Namun karena tak mendapatkan sponsor, pihak televisi membatalkan. Sebagai gantinya, semua pertandingan akan disiarkan live streaming di akun youtube Madura United TV.

Setelah rapat selesai, masing-masing tim menggelar jumpa pers. Tim pelatih Madura United, Persela Lamongan, Persija dan Kedah FA kompak mengatakan turnamen SSC akan jadi ajang seleksi pemain.

“Tidak menutup kemungkinan, pemain yang sudah dikontrak akan dicoret kalau tak sesuai espektasi,” kata Haruna.

Hal senada diungkapkan Pelatih Kedah FA, Ramon Marcote. Dia menilai tim-tim di Indonesia sangat baik dan ketat dalam permainan. Sebab itu, dia melihat ikut turnamen SSC akan jadi ujian mental bagi timnya.

“Bahkan kalau ada pemain Indonesia yang bagus tidak menutup kemungkinan akan kami rekrut,” ujarnya sambil tersenyum.