Liputan6.com, Jakarta - Wakapolri Komjen Pol. Syafruddin enggan memusingkan dana oprasional untuk dirinya sebagai Chief de Mission (CdM) Asian Games 2018. Dia ingin membantu Indonesia mencapai target di Asian Games.
Syafruddin ditunjuk KOI sebagai CdM Asian Games 2018, tiga pekan lalu. Penunjukan Wakapolri sebagai CdM Kontingen Indonesia dalam Asian Games ke-18 berlangsung di Istana Wakil Presiden, 18 Desember 2017.
Baca Juga
Advertisement
Namun demikian, dia enggan membicarakan soal haknya yang berhak mendapat dana operasional sebagai CdM Asian Games.
"Saya belum tahu (mengenai dana oprasional), saya tidak peduli itu, mau ada dana operasional atau tidak, CdM terus jalan," katanya di Kantor KONI, Senin (8/1/2017).
Ketimbang memikirkan hal tersebut, Syafruddin memilih fokus membantu kontingen Indonesia mencapai target di Asian Games. Indonesia ditargetkan menembus 10 besar Asian Games 2018 dengan raihan 20 medali emas.
Bentuk Tim CdM
Untuk mencapai target tersebut, Syafruddin bakal membentuk tim. Dia bakal membentuk dua tim yang membantunya bekerja sebagai CdM Asian Games dan bertugas di kepolisian.
"Saya akan membentuk tim untuk cdm, ada dari Polri, TNI, Wakil Cdm nya itu dari TNI, Mayor Jenderal Herindra namanya, ada dari KONI, Kemenpora, hingga KOi, saya sedang menyusun itu. Pasti ada dari media juga," ujarnya.
"Kita ini dalam masa perjuangan untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa. Asian Games ini bukan hanya untuk yang berkepentingan, tapi dikerjakan semua anak bangsa," ucap Syafruddin.
Advertisement
Asian Games Kalah Populer
Pria berusia 56 tahun itu juga bakal mencari cara untuk mempopulerkan Asian Games 2018 di Indonesia. Pasalnya, dia mendapat laporan bahwa ajang olahraga terbesar di kawasan Asia itu kalah tenar bila dibandingkan dengan kasus pedofil.
"Saya sangat miris setelah mendapatkan opininya itu lebih tinggi pedofil ketimbang Asian Games. Asian games hanya 3 persen, lebih kecil dari pedofil. Padahal pedofil tidak bisa mengangangkat hatkat dan martabat bangsa.," ujarnya.