Payudara Pria Jadi Besar karena Minum Bir?

Menurut penelitian yang diterbitkan di jurnal kesehatan, payudara pada pria atau ginekomastia mempengaruhi hampir setengah pria.

oleh Melly Febrida diperbarui 08 Jan 2018, 18:30 WIB
Bukan cuma wanita, kanker payudara juga bisa menyerang pria. (Foto: dynamicminute.blogspot.com)

Liputan6.com, Jakarta Pria punya payudara besar? Mungkin itu membuat Anda terganggu, padahal makan sudah benar dan olahraga juga teratur. Minuman bir yang Anda konsumsi bisa jadi penyebabnya.

Menurut penelitian yang diterbitkan di Cleveland Clinic Journal of Medicine, payudara pada pria atau ginekomastia mempengaruhi hampir setengah pria. Namun, sangat sedikit yang diketahui mengapa hal itu terjadi. Ini tidak selalu karena pola makan yang buruk atau kurang olahraga.

Pada penelitian tersebut dituliskan pria berpayudara besar bisa karena ketidakseimbangan hormon dalam tubuh.

Bagi pria dan wanita, jaringan payudara memakan estrogen. Pada wanita, jika kadar estrogen lebih tinggi. Pria memiliki lebih banyak hormon androgen seperti testosteron. Payudara pria atau moob berkembang jika rasio estrogen dan androgen tidak seimbang.

Kalau Anda bingung apa penyebab payudara pria membesar, mungkin Anda perlu memeriksa minuman yang Anda konsumsi. 

 

Saksikan juga vide berikut ini: 

 


Bir jadi biang keladi

(Foto: Telegraph)

Sebuah minuman bir yakni India pale ales (IPAs) dianggap bertanggung jawab munculnya moobs atau payudara besar pada pria. Itu karena IPAs mengandung fitoestrogen yang berperilaku sangat mirip dengan hormon estrogen, lapor Independent.

Fitoestrogen berbasis tumbuhan ini sangat mirip dengan hormon wanita yang kadang-kadang diresepkan untuk wanita selama masa menopause. Ini membantu memerangi kekeringan vagina dan hot flushes.

Ketika pria mengonsumsi terlalu banyak fitoestrogen yang terkandung di bir, hasilnya bisa tidak sesuai dengan yang diinginkan. Mereka juga berkontribusi pada payudara yang juga dikenal sebagai 'brewer's droop'. Hal ini juga dapat menyebabkan disfungsi ereksi.

"Setelah terpapar jangka panjang dengan sifat estrogenik, pria akhirnya mengalami kesulitan untuk mempertahankan ereksi," kata ahli herbal Stephan Harrod Buhner dalam buku Soed Healing Beers tahun 1998.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya