Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali catatkan level tertinggi pada awal 2018. Hal itu didorong sektor tambang dan konstruksi.
Pada penutupan perdagangan saham, Senin (8/1/2018), IHSG naik 31,66 poin atau 0,50 persen ke posisi 6.385,40. Indeks saham LQ45 menguat 0,58 persen ke posisi 1.086. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.
Ada sebanyak 226 saham menguat sehingga dorong IHSG ke zona hijau. 134 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. 117 saham lainnya diam di tempat. Pada awal pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.385,40 dan terendah 6.349,04.
Baca Juga
Advertisement
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 353.904 kali dengan volume perdagangan 12,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,4 triliun. Investor asing melakukan aksi beli Rp 323 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.421.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham kecuali sektor industri dasar turun 0,86 persen dan sektor saham manufaktur susut 0,01 persen. Sektor tambang naik 2,56 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham konstruksi menguat 1,73 persen, dan sektor pertanian mendaki 1,22 persen.
Saham-saham catatkan top gainers antara lain saham DOID naik 12,74 persen ke posisi Rp 885, saham PSSI melonjak 12 persen ke posisi Rp 224, dan saham ADRO melonjak 8,54 persen ke posisi Rp 2.160 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham MABA turun 12,28 persen ke posisi Rp 500, saham CPIN tergelincir 8,61 persen ke posisi Rp 3.290 per saham, dan saham JPFA susut 3,96 persen ke posisi Rp 1.355 per saham.
Bursa Asia kompak menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,28 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,63 persen, indeks saham Shanghai menanjak 0,52 persen, indeks saham Singapura menguat 0,65 persen, dan indeks saham Taiwan naik 0,33 persen.
Analis PT Semesta Indovest Aditya Perdana menuturkan, penguatan IHSG didorong sektor saham konstruksi dan batu bara. Akan tetapi, sektor saham konstruksi memainkan peranan cukup penting untuk gerak IHSG.
"Sektor konstruksi cukup lama performance kurang bagus selama satu tahun ini. Saat ini sudah mulai ada berita positif. Pada pertengahan bulan KAI dan Adhi Karya akan terima pembayaran, ini akan diikuti perusahaan lainnya. Jadi cash flow positif," jelas Aditya.
Ia menambahkan, penguatan IHSG juga didorong dari data ekonomi. Ini ditunjukkan dari data cadangan devisa mencapai US$ 130 miliar pada akhir 2017. Selain itu, data kepercayaan konsumen juga baik. "Ini cukup direspon positif investor terutama investor domestik," kata Aditya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
IHSG Menguat di Awal Sesi
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat ikuti bursa saham global. Akan tetapi, penguatan IHSG cenderung terbatas.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin 8 Januari 2018, IHSG naik tipis 0,62 poin atau 0,01 persen ke posisi 6.354,36. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG naik tipis 6,60 poin atau 0,11 persen ke posisi 6.360,70. Indeks saham LQ45 naik 0,16 persen ke posisi 1.081,73. Seluruh indeks acuan bergerak di zona hijau.
Ada sebanyak 117 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Akan tetapi 28 saham melemah. di luar itu, 114 saham lainnya diam di tempat. Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.363,44 dan terendah 6.354,29.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 8.970 kali dengan volume perdagangan saham 190,7 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 124,9 miliar. Investor asing melakukan aksi jual Rp 1 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.389.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali infrastruktur dan keuangan. Sektor saham pertambangan naik 0,62 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor kenuangan mendaki 0,34 persen dan sektor saham perkebunan menanjak 0,36 persen.
Saham-saham catatkan top gainers di awal sesi antara lain saham IKAI naik 34,85 persen ke posisi Rp 178, saham KARW melonjak 34,13 persen ke posisi Rp 224 per saham dan saham CMPP menguat 24,48 persen ke posisi Rp 600 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tergelincir antara lain saham PSSI turun 7 persen ke posisi Rp 186, saham JPFA tergelincir 3,96 persen ke posisi Rp 1.335 per saham, dan saham MLPT susut 3,80 persen ke posisi Rp 760 per saham.
Advertisement