Liputan6.com, Jakarta Beberapa aksi peretasan dilaporkan berusaha mencuri data sensitif dari beberapa otoritas yang berkepentingan pada penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin 2018 yang akan diselenggarakan bulan depan. Hal itu dikemukakan oleh firma keamanan siber McAfee sebagaimana dikutip dari laman BBC, Senin (8/1/2018).
Peringatan tentang upaya peretasan tersebut sebenarnya telah disampaikan sejak beberapa bulan lalu kepada panitia di PyeongChang, Korea Selatan (Korsel), dan akan terus bertambah banyak menjelang tanggal penyelenggaraan.
Baca Juga
Advertisement
Modus peretasan itu sendiri berbentuk email yang berasosiasi dengan penyelenggara resmi olimpiade, mulai dari penggunaan kop surat hingga alamat email dan situs yang sangat mirip.
"Mengingat sasarannya merupakan para otoritas dan partisipan olimpiade, diduga kuat peretas ingin mencuri dari medium yang lebih luas, meskipun mungkin besarannya kecil dan hampir tidak disadari oleh setiap targetnya," ujar firma tersebut.
Peretas menggunakan alamat IP di Singapura
Email-email bodong tersebut diketahui dikirim dari alamat IP yang berbasis di Singapura dan mengatakan bahwa tautan yang berada di dalam teksnya hanya bisa dibuka setelah berada di Korsel.
McAfee mengatakan bahwa para peretas tersebut berupaya membuat penerimanya percaya bahwa email tersebut dikirim oleh Pusat Penanggulangan Terorisme Nasional Korsel, yang pada tanggal penyelenggaran olimpiade ditugasi untuk mengamankan PyeongChang dari ancaman serangan teror.
Biasanya, para peretas menggunakan teknik steganografi yang bertujuan untuk menyembunyikan malware pada teks dan gambar yang dikirim via email. Teknik ini juga lihat menipu penerimanya karena memiliki tampilan profesional, serta dalam beberapa kasus, lihai mengelabui alamat IP konvensional.
Advertisement