Liquid Diet Tidak Baik untuk Semua Orang, Apa Sebab?

Diet cairan dilakukan dengan mengganti konsumsi makanan padat dengan yang cair. Namun, tidak semua orang bisa melakukan diet ini.

oleh Aretyo Jevon Perdana diperbarui 09 Jan 2018, 14:30 WIB
Diet cairan boleh dilakukan pada mereka yang mengonsumsi makanan berkalori tinggi

Liputan6.com, Jakarta Liquid diet atau dalam bahasa Indonesia berarti diet cairan merupakan salah satu metode mengurangi berat badan yang cukup banyak digunakan.

Metode diet dengan mengganti makanan padat dengan makanan berbentuk cair ini dipercaya mampu mengurangi berat badan dalam waktu singkat.

Akan tetapi, tidak semua orang dapat melakukan diet ini. Dikutip dari situs Healthline, Selasa (9/1/2018), orang yang dapat melakukan diet cairan adalah mereka yang telah mengonsumsi makanan padat berkalori tinggi.

Salah satu cara melakukan diet cairan adalah mengganti menu makan siang dengan makanan pengganti berwujud cair.

Akan tetapi, diet cairan sangat tidak dianjurkan bagi wanita yang sedang hamil atau menyusui, anak-anak, dan remaja, serta mereka yang memiliki berat badan kurang. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan berasal dari makanan padat.

 

Saksikan juga video berikut ini :


Liquid Diet atau Diet Cairan

Diet cairan menjadi cara yang praktis untuk turunkan berat badan

Diet cairan merupakan cara praktis yang dapat dilakukan guna mengurangi berat badan. Hanya dengan mengganti komposisi makanan padat menjadi makanan cair, Anda akan kehilangan berat badan lebih cepat.

Akan tetapi, secara finansial, makanan cairan pengganti belum tentu lebih murah. Misalnya, Anda mengganti makanan padat dengan minum jus buah-buahan. Beberapa buah-buahan dijual dengan harga yang tidak murah.

Oleh sebab itu, berpikirlah sebelum melakukan diet cairan, dan jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya