Liputan6.com, Bogor - Ketua DPC Demokrat Kota Bogor Usmar Hariman mengundurkan diri. Dia resmi menyatakan karier politiknya di Demokrat tamat mulai Senin (8/1/2018).
"Saya sudah membuat dan menandatangani surat pengunduran diri untuk diserahkan ke DPP," ucap Usmar di Hotel Savero Kota Bogor.
Advertisement
Wakil Wali Kota Bogor ini kurang dari satu tahun dipercaya menjadi pimpinan Demokrat Kota Bogor. Dia merasa sudah cukup melakoni tugasnya.
"Keputusan ini saya ambil setelah rapat terbatas Senin pagi tadi. Dari hasil pertimbangan dan masukan kader serta elemen masyarakat maka keputusannya mundur," ujar Usmar.
Pria berkacamata ini tak menampik salah satu pertimbangan melepas jabatan tersebut lantaran ada masalah di internal Demokrat.
Usmar mengaku kecewa soal kebijakan DPP Demokrat lebih mengusungan pasangan Bima Arya dan Dedie A Rachim ketimbang dirinya. Pada Pilkada 2013, Usmar berpasangan dengan Bima dan memenangkan pertarungan tersebut. Bima sebagai wali kota dan Usmar sebagai wakilnya.
Maka itu, dia memilih meninggalkan Demokrat agar partai besutan SBY itu dapat fokus memenangkan Bima-Dedie pada Pilkada 2018 mendatang.
"Saya sangat kecewa. Ada dinamika yang sangat kuat baik di internal maupun eksternal partai," kata dia.
Alasan lainnya, Usmar ingin konsentrasi menghabiskan sisa jabatannya sebagai wakil wali kota membangun Kota Bogor. "Saya juga fokus selama 3 bulan ke depan memuluskan pilkada ini," ungkap Usmar.
Tak Menyesal
Usmar menyatakan tidak menyesal dengan keputusannya hengkang dan menanggalkan atribut Partai Demokrat.
"Saya sudah merasa cukup menjalankan komitmen dan tanggung jawab. Terpenting saya pernah mewujudkan pemikiran dan tenaga hingga memenangkan Pilkada 2013 lalu," tutur Usmar.
Saat ditanya apakah akan pindah ke partai lain, Usmar mengaku belum memikirkan hal tersebut.
"Di Pilkada sekarang saya mau jadi penonton saja dulu," ujarnya sambil tersenyum.
Advertisement