Liputan6.com, New York - Wall Street ditutup bervariasi dengan indeks S&P 500 memperpanjang kenaikannya, meski masih terbebani sektor kesehatan dan keuangan. Ini juga seiring investor yang masih menunggu dimulainya musim pendapatan kuartalan.
Melansir laman Reuters, Dow Jones Industrial Average tercatat turun 12,87 poin atau 0,05 persen menjadi 25,283. Sementara indeks S&P 500 menguat 4,56 poin atau 0,17 persen menjadi 2.747,71, dan Nasdaq Composite bertambah 20,83 poin atau 0,29 persen menjadi 7.157,39.
Baca Juga
Advertisement
Tiga indeks utama menggebrak 2018 dengan menggapai kenaikan perdagangan empat hari pertamanya dalam lebih dari satu dekade, menurut data Reuters. Dow memiliki awal yang kuat sejak tahun 2003, sementara Nasdaq dan S & P 500 mencatat penguatan sejak 2006.
"Kami memiliki langkah besar minggu lalu dan semua orang tahu pendapatan akan segera naik. Orang tidak ingin mengejar jauh lebih jauh bila Anda memiliki masukan mendasar dalam beberapa minggu ke depan, "kata Michael O'Rourke, Kepala Strategi pasar JonesTrading di Greenwich, Connecticut.
Secara historis, perdagangan lima hari pertama pada Januari bisa menjadi indikator arah pasar selama setahun penuh, menurut Stock Traders Almanac.
Namun sektor kesehatan menjadi pemain terburuk pada indeks S&P, dan investor berhati-hati untuk menanamkan uangnya ke saham perbankan sebelum perusahaan mulai melaporkan pendapatan keempat akhir pekan ini.
Sektor kesehatan pada indeks S& P 500 berakhir 0,4 persen lebih rendah. Dari pekan lalu naik 3,2 persen.
Sementara indeks biotek Nasdaq turun 1,4 persen, berada di jalur untuk penurunan persentase satu hari terbesar sejak pertengahan Desember, yang dipimpin penurunan saham Biogen Inc (BIIB.O) 3,7 persen dan Regeneron Pharmaceuticals Inc (REGN .HAI) 3,3 persen.
Pada sektor keuangan, saham Wells Fargo (WFC.N) dan Citigroup (CN) turun lebih dari 1 persen sementara Goldman Sachs (GS.N) turun 1,5 persen.
Adapun volume perdagangan Bursa AS sejauh ini mencapai 6,36 miliar saham, naik dibandingkan dengan rata-rata 6,28 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: