Liputan6.com, DMZ - Korea Utara dan Korea Selatan mengadakan pertemuan tatap muka untuk kali pertama sejak Desember 2015.
Pertemuan tersebut dimulai pada pukul 10.00 waktu Seoul pada 9 Januari 2018 di Peace House, di Joint Security Area (JSA), Demilitarized Zone (DMZ), yakni area perbatasan antara Korea Utara dan Selatan.
Di sisi Korea Selatan, perundingan diwakili oleh Menteri Unifikasi Cho Myoung-gyon. Lahir pada 1957, Cho bergabung dengan Kementerian Unifikasi pada 1980 dan memainkan peran kunci dalam merencanakan KTT antar-Korea pada Oktober 2007.
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu Ri Son Gwon mewakili Korea Utara dalam pertemuan itu. Ia adalah seorang diplomat berpengalaman yang secara teratur ikut serta dalam pembicaraan antar-Korea selama ini.
Dikutip dari CNN, Selasa (9/1/2018), Ri menjabat sebagai ketua Komite Reunifikasi Damai Korea Utara sejak Desember 2016. Komite tersebut setara dengan Kementerian Unifikasi Korea Selatan.
Menurut laporan Kementerian Unifikasi Korea Selatan, delegasi Korea Utara masuk ke Joint Security Area di Panmunjom sekitar pukul 09.30 waktu setempat.
Sementara itu di JSA bagian Korea Selatan, dua kelompok pendukung berkumpul di depan Jembatan Unifikasi. Beberapa dari mereka membawa spanduk yang bertuliskan, "Semoga pembicaraan tingkat tinggi antar-Korea berhasil".
Korea Utara Terima Tawaran untuk Hadiri Perundingan dengan Korsel
Pada Jumat, 5 Januari lalu, Korea Utara telah menerima tawaran Korea Selatan untuk menghadiri perundingan tingkat tinggi 9 Januari.
Pejabat Kementerian Unifikasi Korsel mengatakan, penerimaan tawaran itu dikirim melalui faks pada Jumat pagi.
Pertemuan tersebut disebut berfokus untuk membahas masalah teknis bagi atlet Korea Utara untuk menghadiri Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang, Korea Selatan, pada Februari 2018.
Pekan lalu, pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, mengatakan bahwa ia akan mengirim delegasi ke Olimpiade, yang ia sebut merupakan kesempatan baik untuk menunjukkan kesatuan rakyat.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in sebelumnya mengatakan bahwa Olimpiade Musim Dingin sebagai terobosan untuk memperbaiki hubungan dengan Korea Utara.
Advertisement
Korea Utara Buka Kembali Saluran Komunikasi Hotline ke Korea Selatan
Korea Utara kembali membuka saluran komunikasi hotline ke Korea Selatan, setelah dua tahun dinonaktifkan atas perintah pemimpin Korut Kim Jong-un.
Hal tersebut diumumkan oleh Ketua Komite Reunifikasi Damai Korea Utara, Ri Song-gwon. Ia mengaku mengumumkan hal tersebut atas izin Kim Jong-un.
Dimuat BBC, Korea Selatan mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima telepon dari Korea Utara pada pukul 15.30 waktu setempat pada Rabu, 3 Januari 2018.
Kedua negara belum mengadakan pembicaraan tingkat tinggi sejak Desember 2015.
Menurut pejabat Korsel, tak lama setelah melakukan pembicaraan itu, pada 2016 Korea Utara memotong saluran komunikasi hotline dan menolak menjawab panggilan.