Liputan6.com, Jakarta Bakal calon Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan, Pilkada Jawa Barat 2018 punya keunikan. Bila dalam pilkada sebelumnya terjadi perang bintang, maka Pilkada 2018 adalah momen "perang jenderal".
"2013, Pilkada Jabar perang bintang. Ada Deddy Mizwar, Dede Yusuf, Desy Ratnasari, Rieke Dyah Pitaloka. 2018, Pilkada Jabar perang jenderal. Ada Jenderal Sudrajat, Jenderal TB Hasanudin, Jenderal Anton Charliyan, dan Jenderal Naga Bonar," kata Deddy Mizwar disambut gelak tawa tamu undangan, dalam deklarasi pasangan Cagub-Cawagub Jabar, di Gedung Sabuga, Bandung, Selasa (9/1/2018).
Advertisement
Deddy Mizwar di awal pidatonya sempat mengungkit perjalanan keduanya untuk maju di Pilkada Jabar. Pasang surut perpolitikan sempat membuat keduanya terombang-ambing.
"Setelah ditinggal kereta dua kali, saya berpikir dalam kesendirian lebih baik mundur saja. Kalau Pak Dedi kehilangan kereta sekali, tapi ganti masinis dapat lagi kereta," kisah Deddy Mizwar.
"Alhamdullilah saya bertemu dengan Kang Dedi Mulyadi. Mungkin ini suratan tangan dan campur tangan Tuhan, sehingga kami berdua mendapatkan tanda tangan," dia menambahkan.
Deddy Mizwar menambahkan, penduduk di Jawa Barat dua kali jumlah penduduk Benua Australia.
"Jadi, bukan hal mudah untuk membenahi Jawa Barat. Karena itulah Jawa Barat jadi seksi," kata Deddy Mizwar.