Liputan6.com, Bandung - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat yang diusung Partai Golkar, Dedi Mulyadi atau Demul, sempat menyindir kaus kampanye yang diberikan oleh partai politik untuk warga. Menurut dia, parpol seringkali membuatkan kaus kampanye murah dan murahan.
Demul mengisahkan bahwa setiap makan pagi, dirinya memiliki kebiasaan melihat apa yang terjadi di sekelilingnya. Pada suatu ketika pun ia menemukan seorang bapak tua yang mendorong gerobak rongsokan.
Advertisement
"Kemudian saya bertanya kenapa Bapak sedih?" ujar Demul saat sambutan dalam Deklarasi Cagub-Cawagub Jabar 2018 di Sabuga, Bandung (9/1/2018).
Bapak tersebut pun mengungkapkan kesedihannya karena tidak bisa pulang ke kampungnya di Tasikmalaya selama dua bulan, karena penghasilannya terlalu kecil. Sang bapak pun mengaku memiliki empat anak yang masih duduk di bangku sekolah.
Namun, Demul prihatin melihat Bapak tersebut menggunakan kaus berwarna kuning dengan sablon kampanye yang lusuh.
Menurut dia, kaus yang dikenakan Bapak tersebut adalah satu-satunya yang bisa dibanggakan. Namun sayangnya, kaus itu sudah sangat lusuh.
Dia mengatakan, apa yang ditemuinya itu merupakan lambang rakyat kecil yang sering dilupakan.
Untuk itu, Demul memohon agar partai politik tidak lagi membuatkan kaus murahan yang berbahan tipis.
"Sebagai spirit perjuangan ketika pemilu apa pun judulnya saya selalu minta jangan kau buatkan kaus tipis yang harganya 5 ribu rupiah untuk rakyat," pesan Dedi yang disambut tawa sekaligus tepuk tangan hadirin.
Di sisi lain, Demul menyindir para kader partai yang terkadang melepas kaus atau jaket kebesaran parpol mereka hanya karena kekecewaan.
"Sedangkan kaus dan jaket mahal yang engkau kenakan sering kau lepas karena kecewa," imbuh Demul.
Akulturasi Budaya
Dalam deklarasi pasangan tersebut, ditampilkan harmoni musik Guzheng atau kecapi Cina dengan lantunan vokal Asmaul Husna. Turut pula seniman teater Iman Soleh yang mengisi monolog berisikan pesan kepada kedua cagub-cawagub untuk menjaga Jawa Barat.
Advertisement