Liputan6.com, Jakarta Aktivitas bermain origami yang mulai banyak ditinggalkan menyimpan ragam manfaat bagi kesehatan mental manusia.
Seni melipat kertas warna-warni menjadi aneka bentuk ini menuntut otak dan tangan untuk bekerja sama dengan baik.
Advertisement
Ketika otak dan tangan mulai bekerja, secara tidak langsung kita telah melatih fungsi kognitif yang mungkin selama ini jarang kita pakai.
Dokter yang merupakan staf dari situs Klik Dokter, dr Nadia Octavia, mengatakan bahwa sejumlah negara menggunakan seni melipat origami sebagai bagian dari rehabilitasi stroke dan cedera.
Penelitian Terkait Aktivitas Melipat Origami
Berdasarkan hasil kajian dari American Association of Retired People, agar kesehatan mental manusia selalu terjaga, otak harus tetap aktif dengan cara memberi ia tugas dan tantangan.
Bisa dengan membaca, menjawab pertanyaan di buku teka-teki silang, atau bisa juga membuat origami ini.
"Origami dapat menjadi sarana untuk memberikan stimulus pada otak. Selain itu, dapat meningkatkan koordinasi tangan dan mata, kemampuan motorik halus, serta melatih konsentrasi," kata Nadia, dikutip dari situs Klik Dokter pada Selasa, 9 Januari 2018.
Advertisement
Manfaat Rutin Bermain Origami
Menurut Nadia, jika aktivitas melipat origami--yang juga dapat dilakukan oleh orang dewasa--dilakukan rutin, kemampuan daya ingat, imajinasi, dan pemahaman kita akan meningkat.
Pada anak, otak akan terangsang untuk membayangkan suatu benda atau mengenal bentuk baru, ketika dia bermain origami.
Kegiatan ini, jelas Nadia, melatih kemampuan anak memahami dunia sekitarnya.
"Jadi, jangan ragu memperkenalkan origami kepada anak," kata Nadia.