Atasi Kenaikan Beras, Pemerintah Gelar Operasi Pasar di 1.800 Tempat

Pemerintah juga memastikan cadangan beras nasional cukup hingga masa panen raya Maret mendatang.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 09 Jan 2018, 17:22 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus berupaya menekan harga beras medium dan premium yang sudah naik tiga kali sejak pertengahan Desember 2017. Operasi pasar untuk komoditas pokok ini pun serentak digelar.

Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Selasa (9/1/2018), Harga eceran komoditas pokok beras di Pasar Tomang Barat, Jakarta Barat Selasa siang masih terus bertahan di kisaran Rp 13 ribu per liter untuk beras medium. Dan Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu per liter untuk beras premium. Pedagang dan pembeli menyatakan kenaikan harga beras medium dan premium sudah terjadi tiga kali sejak pertengahan Desember 2017.

"Tiga kali naik itu, tiap satu kali naik Rp 500. Sudah tiga kali naik jatuhnya jadi Rp 1.500. Itu semua jenis dari premium sampai medium," ujar salah satu pedagang Beras, Sobari.

Dengan alasan pasokan beras berkurang akibat gagal panen di Karawang, Subang dan Indramayu, Jawa Barat, agen-agen besar di Pasar Induk Cipinang bahkan menaikkan harga. Beras medium naik sekitar Rp 800 per kilogram. Beras premium naik sekitar Rp 500 per kilogram.

Guna menekan kenaikan harga beras medium, Pemerintah menggelar operasi pasar dengan Perum Bulog. Beras medium akan disebar di 1.800 titik dengan harga eceran Rp 9.300 per kilogram. Satgas Pangan akan memantau pedagang nakal.

"Bagi para pedagang yang tidak bersedia menjual beras itu. Maka patut diduga bahwa dia menikmati kenaikkan yang tidak wajar," ujar Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.

Pemerintah juga memastikan cadangan beras nasional cukup hingga masa panen raya Maret mendatang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya