15 Ribu Orang Antar Mantra-Kerta Daftar Pilgub Bali

Pasangan Mantra-Kerta berjalan kaki dari Bajra Sandhi menuju Kantor KPUD Bali yang berjarak sekitar 5 kilometer

oleh Dewi Divianta diperbarui 09 Jan 2018, 16:42 WIB
Mantra-Kerta deklarasi dan daftar Pilgub Bali (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Denpasar Sekitar 15 ribu massa gabungan dari kader Golkar, Demokrat, Gerindra, Nasdem, PKS, PBB, dan Perindo tumpah ruah pada acara deklarasi kandidat calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta, di Monumen Bajra Sandhi.

Partai yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Bali (KRB) secara resmi mengusung paket yang diberi nama Mantra-Kerta. Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra saat ini merupakan Wali Kota Denpasar yang diusung PDIP. Sementara I Ketut Sudikerta saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur Bali. Selain itu, dia juga Ketua DPD Partai Golkar Bali.

Menurut Ketua KRB, I Made Mudarta, massa yang membanjiri Monumen Bajra Sandhi demi menyaksikan deklarasi Mantra-Kerta mencapai 15 ribu orang.

"jumlah yang hadir ke sini sebanyak 15 ribu orang. Ini di luar perkiraan kita, karena kami hanya mengundang 5 ribu orang saja. Tapi ada yang mendorong rakyat datang berduyun-duyun ke sini, yakni Mantra-Kerta," kata Mudarta, Selasa (9/1/2018).

Ketua DPD Partai Demokrat Bali itu mengaku sengaja memilih tanggal 9 Januari untuk mendaftarkan paket Mantra-Kerta ke KPUD Bali. KRB, Mudarta melanjutkan, dibentuk pada 9 November 2017.

Monumen Bajra Sandhi dipilih sebagai lokasi deklarasi juga lantaran dirancang oleh Gubernur Ida Bagus Mantra pada 1988, yang merupakan ayahanda dari Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra.

"Paket Mantra-Kerta ini sejuk, membawa kecerahan, memberikan keteduhan, inspiratif, memotivasi untuk memajukan Bali," kata Mudarta.


Pakta Integritas

Deklarasi cagub dan cawagub Bali, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta, di Monumen Bajra Sandhi. (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Sementara itu, program unggulan tertuang dalam visi misi yang diberi nama Nawa Chandra.

"Nawa itu sembilan dan Chandra artinya bulan. Bulan ini filosofinya menerangi kegelapan. Jadi, Nawa Chandra artinya sembilan program yang membawa ke arah jalan terang," ujarnya.

Pada kesempatan itu, kedua kandidat diminta menandatangai Pakta Integritas yang berisi dua poin. Pertama, yakni mendukung sepenuhnya kajian Universitas Udayana dan aspirasi masyarakat degan tegas menolak reklamasi Teluk Benoa. Kedua, mendukung terwujudnya pemerintah yang bersih, berwibawa, dan terbebas dari praktik KKN.

Di sisi lain, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra menegaskan, ia bersama I Ketut Sudikerta telah menapakkan ketegasan suksesi Gubernur Bali.

"Kami siap ngayah (bekerja ikhlas) dan melayani masyarakat Bali. Ini baru permulaan, baru berproses, belum akhir. Kita kawal semua dan dukung kami sampai menang. Mari bersama rakyat kita bersatu dan gotong-royong membangun Bali," ajaknya.

 


Rela dan Ikhlas

Deklarasi cagub dan cawagub Bali, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta, di Monumen Bajra Sandhi. (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Di sisi lain, I Ketut Sudikerta menceritakan prosesnya sebagai Ketua DPD Partai Golkar yang memegang mandat calon Gubernur Bali, tapi rela mendampingi Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra yang saat ini masih menjabat sebagai Wali Kota Denpasar tersebut.

Sudikerta yang saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur mengaku rela dan ikhlas kembali di posisi kedua demi kesejahteraan rakyat Bali.

"Saya sudah dapat rekomendasi calon gubernur, tapi di tengah jalan ada badai situasional kendaraan yang saya pakai. Saya sudah buat komitmen dengan calon gubernur saya untuk bersama-sama membangun Bali, jangan sampai ada yang telantar di pelosok. Mari satukan derap langkah kita membangun Bali yang harmoni," ucap Sudikerta.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya