Bali United Perjuangkan Status WNI Spaso di Liga Champions Asia

Bali United kini memiliki empat pemain asing dalam menghadapi Liga Champions Asia.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jan 2018, 16:30 WIB
Infografis Spaso (Liputan6.com/Trie yas)

Liputan6.com, Jakarta - Bali United tengah mengupayakan status Warga Negara Indonesia (WNI) Ilija Spasojevic untuk Liga Champions Asia 2018. Penyerang kelahiran Montenegro itu masih dianggap AFC sebagai pemain asing.

Berdasarkan aturan AFC, kewarganegaraan pemain baru akan diakui setelah berlaku setahun saat LCA dimulai. Adapun, Spaso baru dua bulan lebih menyandang status WNI.

Untuk itu, Bali United mencoba memberikan penjelasan kepada AFC terkait status Spaso. Beberapa aspek pendukung bakal diajukan tim berjuluk Serdadu Tridatu ini kepada AFC.

"Kami telah diskusi dengan AFC. Ada beberapa poin yang mendukung Spaso berstatus WNI. Salah satunya karena dia sudah lima tahun menetap di Indonesia,” ujar CEO Bali United, Yabes Tanuri saat peluncuran sponsor baru Bali United, di Jakarta, Selasa (9/12/2018). 

“Terlebih, Spaso juga telah membela Tim Nasional (Timnas) Indonesia di uji coba resmi FIFA melawan Guyana. Kami sedang menunggu keputusan AFC yang diperkirakan keluar pada sore ini,” katanya menambahkan.

Saksikan juga video pilihan di bawah ini:

 


Regulasi AFC di LCA

Foto dok. Liputan6.com

Liga Champions Asia membatasi empat pemain asing di setiap pertandingan, dengan salah satunya harus berasal dari anggota AFC. Saat ini, Bali United memiliki kuota yang sama, namun akan berlebih kalau Spaso dianggap sebagai legiun impor.

Empat pemain asing Serdadu Tridatu yaitu Demerson Bruno Costa, Ahn Byung-keon, Kevin Brands, dan Nick van der Velden. Apabila Spaso dianggap pemain asing, satu legiun impor harus tersingkir.

Nick disinyalir akan dikorbankan pelatih Widodo C. Putro untuk LCA. Sebab di lini tengah, arsitek asal Cilacap, Jawa Tengah itu punya gelandang bertipe sama dalam diri Brands.

 


Beban Bali di LCA

Foto dok. Liputan6.com

Yabes Tanuri mengaku Bali United tidak terbebani untuk bertanding di LCA. Kompetisi kasta teratas antar klub Asia tersebut bakal dimanfaatkan Serdadu Tridatu untuk menimba pengalaman sebanyak mungkin.

“Boleh dibilang, kita tidak ada beban. Karena Bali United kan baru tiga tahun berdiri. Kita mendapatkan anugerah untuk melawan klub-klub terbaik di Asia. Semoga di usia muda Bali United ini, bisa mendapatkan suatu pelajaran berharga,” kata Yabes.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya