Liputan6.com, Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan HB X meresmikan pemanfaatan toilet bawah tanah di depan Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Yogyakarta dan pedestrian Malioboro mulai Pasar Beringharjo hingga Titik Nol, Selasa (9/1/2018).
Sebelum mencanangkan pemanfaatan fasilitas umum itu, Sultan didampingi Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti beserta jajaran satuan kerja perangkat daerah berjalan kaki menyusuri pedestrian Malioboro mulai Pasar Beringharjo hingga toilet bawah tanah.
"Bagi saya untuk pembangunan kawasan pedestrian Malioboro yang dari Pasar Beringharjo sampai toilet bawah tanah cukup," kata Sri Sultan dalam acara pencanangan pemanfaatan fasilitas itu di Gedung Museum Sonobudoyo, dilansir Antara.
Baca Juga
Advertisement
Hanya saja, Sultan berharap tekanan air yang ada di dalam toilet yang dibangun dengan standar hotel berbintang itu bisa lebih ditingkatkan.
"Mungkin airnya kurang keras. Saya pikir kurang bisa penuh untuk bak toilet. Ini yang perlu dikomunikasikan dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)," kata dia.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, Energi, dan Sumber Daya Mineral (PUP-ESDM) DIY Muhammad Mansyur mengatakan proyek pembangunan toilet bawah tanah dengan anggaran Rp 5,8 miliar itu bisa diselesaikan tepat waktu.
Fasilitas toilet bagi wisatawan di kawasan sentra wisata belanja Malioboro itu terdiri atas 12 toilet putri dan enam toilet putra. Selain itu, satu ruang laktasi yang dilengkapi penyejuk ruangan serta CCTV.
Fasilitas Khusus
Selain itu, toilet bawah tanah itu juga dilengkapi fasilitas khusus penyandang disabilitas yang antara lain diwujudman dengan pemasangan stair lift di tangga toilet yang memudahkan penyandang disabilitas, khususnya yang menggunakan kursi roda.
"Stair lift atau wheel chair ini kami datangkan dari Swedia. Fungsi utamanya untuk difabel tetapi bagi yang tidak juga boleh menggunakan," kata Pelaksana Lapangan Toilet Bawah Tanah, Wintawan.
Terkait dengan permintaan Sultan agar tekanan air di toilet itu ditingkatkan, kata Wintawan, itu akan menjadi perhatian khusus.
"Itu otomatis, jadi kencangnya itu memang belakangan. airnya pelan dulu setelah itu kencang. Tapi itu tetap menjadi perhatian kami," kata dia.
Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengapresiasi upaya Pemda DIY yang telah menyelesaikan proyek pedestrian Malioboro (Pasar Bringharjo-Titik Nol) serta toilet bawah tanah.
Advertisement