Nekat Berenang, Warga Cimahi Tergulung Ombak Ganas Pantai Selatan

Ombak ganas menggulung empat orang yang sedang berenang di Pantai Sayang Heulang, Desa Mancagahar, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 09 Jan 2018, 23:00 WIB
Aldes (21) warga Perum Padasuka, Kota Cimahi, Jawa Barat, menjadi korban terbaru keganasan ombak pantai selatan Garut tersebut. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Ombak ganas pantai selatan Garut, Jawa Barat, kembali menelan korban jiwa. Aldes (21), warga Perum Padasuka Blok D 74, Kota Cimahi, Jawa Barat, menjadi korban terbaru keganasan pantai selatan Garut tersebut.

Kepala Satpolairud Polres Garut, AKP Tri Andri mengatakan, kejadian berlangsung pada Selasa pagi tadi sekitar pukul 10.00 di Pantai Sayang Heulang, Desa Mancagahar, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut.

Saat itu, korban bersama Dani (32), Oki (25), dan Ujang yang merupakan rekan korban, sedang berenang di Blok Pahlawan Gini dengan memakai ban. Namun, ombak ganas yang datang tiba-tiba menggulung keempatnya.

"Mungkin korban panik, sedangkan rekannya berhasil menyelamatkan diri," ucap Tri, Selasa (9/1/2018).

Tri menuturkan, kondisi deburan ombak pantai selatan Garut saat ini masih terbilang tinggi. Namun, imbauan dan papan peringatan yang terpasang di pinggir pantai, tidak dihiraukan. Mereka tetap berenang.

"Beruntung, petugas Pol Air, Koramil, Polsek Pameungpeuk, dan masyarakat setempat, bisa menemukan korban tidak jauh dari lokasi tergulungnya ombak," ujar dia.

Setelah berhasil diangkat, jenazah korban ombak ganas pantai selatan itu masih terbujur kaku di RSUD Pameungpeuk. "Kami masih menunggu pihak keluarga untuk menjemput korban," katanya.

 


Gelombang 3 Meter Pantai Selatan Garut Hantui Pengunjung

Gelombang Tinggi Pantai Selatan Garut Hantui Pengunjung. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Sebelumnya, Satuan Polisi Air dan Udara (Polairud) Polres Garut, Jawa Barat, mengingatkan, agar wisawatan menghindari aktivitas berenang di pantai selatan, Garut menjelang pergantian tahun. Hal ini karena ancaman terjadinya ombak tinggi akibat cuaca yang belum bersahabat.

"Gelombangnya mencapai tiga meter, angin kencang karena sedang musim barat," ujar Kepala Satpolairud Polres Garut, AKP Tri Andri, Jumat, 29 Desember 2017.

Menurutnya, kecelakaan laut kerap terjadi karena wisatawan maupun masyarakat setempat, tidak mengindahkan adanya papan peringatan serta ancaman bahaya di sepanjang pantai.

Selain itu, minimnya pengetahuan pengunjung tentang ancaman bahaya saat berada di kawasan pantai selatan Garut, menyebabkan ombak tinggi pun menelan korban. "Biasanya saat ke laut jarang mengetahui karakter laut, serta cuaca, termasuk perubahan gelombang," kata dia.

Tri Andri menambahkan, kondisi ombak laut pantai selatan tidak mendukung untuk melakukan aktivitas berenang bagi wisatawan. Ombak besar yang datang secara tiba-tiba, cukup membahayakan wisatawan saat berada di sekitar pantai. "Jika ingin beraktivitas cukup di pinggir pantai saja," kata dia.

Untuk kenyamanan wisatawan, Polairud selalu memberikan peringatan dan imbauan agar menjaga keselamatan saat beraktivitas di pantai. "Jangan (dulu) berenang di laut, juga kepada nelayan untuk tidak memaksakan ke laut," dia menegaskan.

Selain itu, lembaganya telah memasang rambu peringatan bahaya dan rawan terjadi kecelakaan bagi pengunjung di setiap titik pantai selatan Garut yang memanjang dari Kabupaten Tasikmalaya hingga Cianjur. "Itu penting sebagai langkah antisipasi," kata dia.


4 Pemancing Tergulung Ombak, 1 Tewas

Ilustrasi cuaca buruk dan ombak ganas. (Istimewa)

Beberapa waktu lalu, EP, 18 tahun, warga Desa Jayamukti, Kecamatan Cihurip, meninggal dunia setelah tergulung ombak Pantai Cetut, Sancang, Senin lalu.

"Kejadiannya sekitar pukul 11.45 siang tadi," ujar Kasatpolair Polres Garut, AKP Tri Andri, Senin, 25 Desember 2017.

Menurut dia, kejadian berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB siang, korban bersama AP yang merupakan kakak kandungnya, serta DE dan FI yang merupakan tetangga korban, berencana mancing di area pantai yang masih dalam pengawasan konservasi BKSDA Sancang tersebut.

"Awalnya empat orang yang turun mancing, sedangkan dua orang lainnya memilih di bibir pantai," kata dia.

Namun, sekitar pukul 11.45 WIB, tiba-tiba ombak besar datang yang menyapu seluruh korban hingga beberapa meter dari bibir pantai.

"Deburan ombaknya cukup kuat hingga menggulung mereka," kata dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya