Liputan6.com, Malang - Meski generasi baru dengan banyak ubahan, ternyata harga Toyota Rush terbaru sama seperti model terdahulu, yaitu paling murah dijual Rp 239,9 juta dan termahal Rp 261,3 juta dengan status on the road DKI Jakarta dan sekitarnya.
Kendati begitu, ternyata ada saja yang tak puas mengapa sekelas mobil anyar Toyota justru menurunkan harga. Sederet pertanyaan timbul, termasuk apakah Toyota kebakaran jenggot karena ada pengaruh persaingan otomotif semakin ketat, di mana kompetitor melahirkan produk baru.
Baca Juga
Advertisement
Menanggapi hal tersebut, Executive General Manager PT Toyota Astra Motor (TAM), Fransiscus Soerjopranoto angkat bicara. Di hadapan para awak media, pria yang akrab disapa Suryo itu akhirnya menjelaskan secara rinci.
“Karena Rush ini sudah 10 tahun di Indonesia, mulai dari market-nya yang hanya 5.000 unit sebulan lalu, berkembang empat kali lipat marketnya. Tetapi kami lihat, kami punya loyalistis, dan community (komunitas) khusus di Indonesia,” jelas Suryo di sela acara media tes drive di Malang, Jawa Timur, Selasa (9/1/2018).
Suryo mengatakan, untuk menentukan harga Toyota melakukan diskusi panjang dengan customer melalui komunitas. Di saat itulah, banyak masukan agar Rush dikembangkan namun harga terjangkau.
Dia tak menampik, untuk membuat produk baru biasanya akan terpengaruh pada biaya produksi dan komponen. Hanya saja ada biaya yang dihilangkan untuk kali ini, salah satunya biaya logistik atau saat pendistribusian.
Untuk meminimalisir harga, maka salah satu satu model Toyota Rush TRD Sportivo yang menjadi banyak incaran, stocknya dibuat lebih banyak.
“TRD Sportivo matik yang less, lebih murah, itu saja. Karena itu kami lihat komposisinya yang lebih besar ada di TRD matik jualannya. Sehingga kami berharap customer merasakan apresiasi, sehingga kami tidak memberikan semuanya. Tapi apresiasi terbesar kami diberikan kepada TRD matik. Dalam bentuk potongan Rp 3 juta,” ungkap Suryo.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tak Ada Campur Tangan Dealer
Suryo juga mengatakan, penetepan harga Toyota Rush tidak dilakukan dengan Daihatsu ataupun dealer-dealer. Tetapi murni dengan customer.
“Dealer itu dapat harga off the road dari kami, dan kami men-set harga sebagai distributor. Dari harga off the road tersebut dealer membuat on the road dengan nambah BBn, komponen pajak dan lainnya,” ucapnya.
Oleh karena itu, lanjut Suryo ongkos pembuatan komponen berupa status off the road sudah dikonfirmasi lebih dahulu kepada customer, melalui beberapa tahapan research.
Advertisement
Tanpa Desakan Merek Lain
Suryo menerangkan, harga Rush sama seperti model sebelumnya, bahkan ada yang turun Rp 3 juta untuk TRD Sportivo juga bukan dikarenakan adanya merek lain menawarkan produk lebih terjangkau.
“Toyota itu tidak memulai produk baru atau produk development berdasarkan kompetisi. Jadi (anggapan gara-gara maker lain), engga seperti itu. Kami punya planning untuk setiap development. Setiap tahun berubah-ubah produk development kami. Ada yang priority dan bukan priority,” terangnya.
Untuk menentukan priority, kata dia tetap harus berdasarkan permintaan customer.
“Kalau customer dapat menerima teknologi dengan produk yang ada, kami continue. Tapi kalau customer-nya merasa harus kami meng-improve,kami akan lakukan.
“Contohnya pada bagian entertainment seperti zaman now, makanya product knowledge dijelaskan akan menggunakan generasi zaman now. Tapi apakah itu serta merta harganya langsung di-charge harganya ke konsumen? Kami tidak men-charge secara full,” tutupnya.