Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan tiga infrastruktur di Nusa Tenggara Timur (NTT), yakni Bendungan Raknamo, Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Wini, dan PLBN Motamasin pada Selasa kemarin. Peresmian tersebut dipusatkan di Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan percepatan konstruksi Bendungan Raknamo dimungkinkan karena pengadaan lahan berjalan lancar atas dukungan penuh dari masyarakat NTT dan kondisi jalan akses yang baik. Dengan begitu, mobilisasi alat berat mudah dilakukan dan dapat bekerja hingga tiga sif sehari.
Kapasitas Raknamo sebesar 14 juta me3 dan akan dimanfaatkan untuk irigasi 1.250 hektare di Kabupaten Kupang. Selain itu, menjadi sumber air baku dengan kapasitas 100 liter per detik, pembangkit listrik tenaga mikro sebesar 220 kilowatt, dan pengendalian banjir.
Baca Juga
Advertisement
Biaya pembangunannya sebesar Rp 760 miliar dengan kontraktor pelaksana PT Waskita Karya Tbk.
"Bendungan Raknamo sendiri mulai dibangun 20 Desember 2014 dan selesai lebih cepat 13 bulan dari target semula, yakni Januari 2019," jelas Basuki dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (10/1/2018).
Bendungan Raknamo merupakan yang pertama dibangun dan selesai dari program pembangunan 49 bendungan baru pada masa pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Bagi Provinsi NTT, Raknamo menjadi bendungan pertama yang selesai dari tujuh bendungan yang dibangun. Bendungan lainnya antara lain Rotiklot, Napun Gete, Temef, Manekin, Mbay, dan Kolhua.
Sementara terkait PLBN, pembangunan lanjutan dari PLBN tengah dilakukan Kementerian PUPR berupa pasar modern, terminal, dan wisma Indonesia.
Dengan peresmian PLBN Wini di Kabupaten Timor Tengah Utara dan Motamasin di Kabupaten Malaka, tiga PLBN di NTT sudah seluruhnya diresmikan. Sebelumnya pada 28 Desember 2016, Presiden Jokowi telah meresmikan PLBN Motaain di Kabupaten Belu.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Solusi Masalah Air
Sebelumnya, Jokowi menuturkan, Bendungan Raknamo merupakan solusi mengatasi permasalahan air di NTT.
"Setiap saya ke sini problemnya hanya satu, yakni air. Bila kita bisa selesaikan, kesejahteraan dan ekonomi akan meningkat. Pembangunan tujuh bendungan menjadi jawaban kerinduan masyarakat NTT akan ketersediaan air," jelas Jokowi.
Pembangunan bendungan dibutuhkan karena kondisi alam dan rentang waktu musim hujan di NTT lebih singkat daripada musim panas. Hadirnya bendungan dapat menampung air saat musim hujan dan menahan aliran sungai agar tidak langsung ke laut.
Jokowi berpesan agar bendungan yang dibangun dilengkapi dengan jaringan irigasi sehingga air dapat benar-benar sampai ke sawah petani.
Advertisement