CEO JP Morgan Chase Akui Keliru Sebut Bitcoin sebagai Penipuan

Kali ini, CEO JP Morgan Chase, Jamie Dimon mengakui bahwa bitcoin merupakan hal nyata yang dapat dimiliki.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 10 Jan 2018, 07:40 WIB
CEO JP Morgan, Jamie Dimon

Liputan6.com, Jakarta - CEO dan Chairman JP Morgan Chase, Jamie Dimon mengakui telah membuat pernyataan keliru mengenai bitcoin tahun lalu. Ketika itu, ia menyebut bitcoin adalah fraud alias penipuan.

Namun, dalam wawancara terbaru dengan Fox Business, ia mengoreksi pernyataan tersebut. Kali ini, ia mengakui tren blockchain benar-benar terjadi.

"Blockchain merupakan hal yang nyata," tuturnya seperti dikutip dari CNBC, Rabu (10/1/2018). Menurutnya, setiap orang sebenarnya dapat memiliki cryptocurrency dalam bentuk yen atau dolar.

Hanya, dalam hal ini, ia menyarankan untuk membahas soal ICO atau initial coin offerings, secara berbeda. Untuk informasi, ICO merupakan cara kontroversial yang dilakukan perusahaan cryptocurrency untuk menggalang dana.

"Bagi saya, bitcoin sama seperti yang dipikirkan pemerintah, bahwa hal ini akan terus menjadi besar. Saya hanya memiliki opini berbeda dari orang lain (mengenai bitcoin adalah fraud)," tuturnya.

Kendati demikian, ia mengaku tak memiliki rencana untuk terjun langsung ke ranah blockchain. Dimon merasa tak memiliki ketertarikan untuk megembangkan bisnis di bitcoin.

Untuk informasi, Dimon memang sempat mengkritik bitcoin tak ubahnya 'fraud' tahun lalu. Bahkan, ia tak segan menyebut para investor mata uang digital ini melakukan hal sia-sia.

"Jika kamu cukup bodoh untuk membelinya, kamu akan merasakan akibatnya suatu saat," tuturnya saat konferensi finansial internasional yang digelar Oktober tahun lalu.


Jack Ma Juga Akui Tak Tertarik Bitcoin

Foto dok. Liputan6.com

Selain Dimon, sosok lain yang mengaku tak tertarik dengan bitcoin adalah pendiri sekaligus CEO Alibaba, Jack Ma. Baru-baru ini, ia mengaku tak tertarik untuk mempelajari mata uang digital ini.

Pria yang ikut berakting di sebuah film laga tersebut mengaku sedikit kebingungan dengan bitcoin. Saat menghadiri konferensi World Internet Conference, ia berkali-kali ditanyakan informasi seputar bitcoin.

"Jujur saja, saya cuma tahu sedikit soal itu (bitcoin) dan saya agak bingung," ujarnya.

Namun, ia menuturkan, jika bitcoin bisa dibuktikan lebih dari sekadar lonjakan radar ekonomi sebuah negara, otomatis dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi digital di kancah internasional.

Kendati demikian, bukan berarti Alibaba tak benar-benar terjun dalam bidang ini. Alibaba diketahui telah menggenlontorkan dana tak sedikit untuk mengembangkan teknologi blockchain, salah satunya dalam sistem pembukuan pencatat transaksi di jaringan bitcoin.

(Dam/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya