Liputan6.com, Garut - Tanpa sebab yang jelas, Juhana, seorang warga penderita gangguan jiwa, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, Jawa Barat, marah membabi-buta melakukan pembacokan dan pemukulan terhadap Dodo (65), Ao (63) dan Ali (40) hingga ketiga petani itu nyaris tewas.
Kapolres Garut Budi Satria Wiguna mengatakan, berdasarkan keterangan korban, kejadian diperkirakan terjadi sekitar pukul 09.30 WIB. Saat itu, para korban yang tengah panen kacang di kebun milik Ali di Kampung Panyeredan, Desa Karang Sari, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut didatangi pelaku tanpa maksud yang jelas.
Baca Juga
Advertisement
"Awalnya pelaku ditawari kopi oleh korban Ali, tapi malah memukul dengan kayu," ujar Budi, Selasa (9/1/2018).
Terjadi percekcokan akibat pukulan benda tumpul yang mengenai leher korban Ali tersebut. Unang, petani lain yang ada di kebun, berusaha melerainya dengan harapan dapat meredakan situasi yang memanas.
Namun bukannya mereda, pelaku yang tengah dalam kondisi penuh amarah, malah mengambil golok yang terselip di samping pinggang Unang.
"Akhirnya Dodo yang dekat dengan pelaku terkena sabetan golok di kepala hingga berlumuran darah," kata dia.
Pelaku Kabur Meninggalkan Korban-korbannya
Melihat korban Dodo yang tersungkur, kemarahan pelaku yang di luar nalar itu bukannya mereda, justru makin menjadi-jadi. Dia kemudian membacok Ao, korban petani lainnya yang jaraknya tidak jauh dari korban Dodo.
"Korban mengalami luka di bagian betis dan paha akibat sabetan golok," Budi menerangkan.
Unang dan Ali langsung membawa korban Dodo ke puskesmas Cikelet yang kemudian dirujuk ke RSUD Cibalong. Hasilnya, sebanyak 10 jahitan terpaksa disematkan di pelipis kiri Dodo akibat sabetan golok pelaku yang diduga mengalami gangguan jiwa.
"Awalnya korban dibawa ke Puskesmas Cikelet, tapi karena lukanya parah akhirnya pukul 11.00 dirujuk ke RSUD Cibalong," ungkap dia.
Sedangkan, pelaku Juhana tanpa belas kasihan langsung melarikan diri meninggalkan para korban. "Juhana sebelumnya pernah mengamuk sambil membawa golok," Budi menambahkan.
Menurut dia, berdasarkan informasi masyarakat sekitar, pelaku Juhara diketahui sudah lama mengalami gangguan jiwa. Tercatat pelaku pernah berobat ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bogor termasuk RSJ Cisarua Bandung, tetapi hingga kini belum sembuh.
"Pihak keluarga masih mencari keberadaan Juhana karena paska pembacokan melarikan diri," kata dia.
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement