Liputan6.com, Jakarta Sebagaian besar orang, terutama wanita, menganggap Dermatologis sebagai pahlawan kecantikan mereka. Perawatan dengan berbagai produk mereka lakukan agar klien mereka mendapatkan kulit yang jernih dan halus. Namun, ternyata tidak semua produk kecantikan aman bagi tubuh.
Dilansir dari Health, Rabu (10/1/2018), beberapa pakar kecantikan mengakui bahwa tidak semua produk kecantikan mereka terapkan pada wajah. Selain karena mengeluarkan biaya yang mahal, produk tersebut justru berbahaya bagi kulit.
Advertisement
Berikut adalah produk beserta peralatan kecantikan yang tidak digunakan oleh pakar kecantikan :
1. Chemical Peels
Seorang dermatologis dari Mount Sinai Hospital, Angela Lamb, berpendapat bahwa chemical peels yang mereka banyak digunakan menyebabkan ruam di kulit, meninggalkan bekas luka, dan memudarkan warna kulit. Selain itu, chemical peels dapat menyebabkan reaksi alergi. Oleh sebab itu, Angela mengakui dirinya tidak pernah menggunakan produk tersebut.
2. Loofah
Loofah atau buf puf merupakan salah satu produk kecantikan yang harus dihindari. Menurut Pakar dermatologi asal Montclair, Jeanine Downie, Loofah bersifat sangat abrasif dan menyebabkan iritasi pada kulit. Oleh sebab itu, Jeanine mengatakan bahwa dirinya menghindari penggunaan produk tersebut, meski dirinya memiliki jerawat di wajahnya.
Simak juga video berikut ini :
Percuma
3. Pelembap dengan kolagen
Pakar kecantikan menyebutkan bahwa membeli pelembab yang mengandung kolagen sangatlah percuma. Bahan aktif yang terdapat pada pelembap tidak dapat menembus kulit. Dengan begitu, akan sama saja efek yang didapat jika menggunakan pelembap yang tidak mengandung kolagen.
4. Scrub wajah yang bersifat abrasif
Bagi Anda yang memiliki jerawat dan berniat untuk menggosok wajah anda dengan scrub, sebaiknya urungkan niat tersebut. Beberapa dermatologis menyebutkan bahwa scrub wajah dapat menyebabkan iritasi dan hiperpigmentasi. Lebih baik Anda gunakan sabun yang sesuai dengan kulit wajah anda.
5. Perangkat jarum mikro
Perangkat ini dipercaya oleh beberapa pakar sangat berbahaya. Hal ini disebabkan oleh lubang kecil yang terbentuk dari alat tersebut, dan beresiko besar menimbulkan infeksi. Apalagi jika dilakukan di rumah, Anda pasti tidak menggunakan frekuensi radio. Apabila menggunakan frekuensi radio, kinerja jarum mikro dapat terkontrol, sehingga akan menjadi lebih aman.
Advertisement