Liputan6.com, Jakarta - Facebook dilaporkan tertarik memasuki bisnis hardware dengan merilis sebuah perangkat bernama Portal. Produk ini didesain untuk rumah dan membantu keluarga agar tetap terhubung melalui video chat.
Dilansir Phone Arena, Rabu (10/1/2018), Portal diperkirakan akan diumumkan dalam konferensi developer tahunan Facebook pada Mei 2018. Pengapalannya kemungkinan pada semester dua tahun ini.
Baca Juga
Advertisement
Portal dinilai memiliki kesamaan dengan speaker pintar Amazon Echo Show yang memiliki layar 7 inci. Perangkat Facebook ini dilengkapi kamera wide-angle dan akan bisa mengenali sejumlah wajah, lalu mencocokkannya dengan akun Facebook mereka.
Harga jual Portal diperkirakan jauh lebih mahal dibandingkan Echo Show. Facebook diprediksi menjual Portal dengan harga US$ 499 atau sekitar Rp 6,6 juta, sedangkan Echo Show dibanderol US$ 230 atau Rp 3 jutaan.
Akan tetapi, raksasa jejaring sosial itu dinilai akan menurunkan harga jual pada periode awal peluncuran agar bisa menarik perhatian lebih banyak konsumen.
Berbagai laporan tentang Portal telah beredar, tapi juru bicara Facebook menolak berkomentar.
CEO Facebook, Mark Zuckerberg, dilaporkan mengatakan kepada para karyawan bahwa ia tidak peduli Portal akan menghasilkan keuntungan atau tidak, selama pemiliknya menggunakan perangkat tersebut seperti telepon untuk terhubung dengan teman-teman dan keluarga mereka.
Resolusi Mark Zuckerberg
Di luar dari berbagai produk baru Facebook yang akan hadir pada tahun ini, Zuckerberg selalu memiliki resolusi atau tantangan pribadi yang harus dilakukannya.
Misalnya pada 2017, ia menantang dirinya untuk bisa bertemu dan berbincang dengan orang-orang dari 50 negara bagian di Amerika Serikat.
Pada tahun ini, Zuckerberg tidak berencana melakukan hal yang bersifat pribadi. Suami Priscillia Chan itu memiliki resolusi untuk memperbaiki Facebook, khususnya agar bebas dari konten negatif.
"Kini, dunia terasa cemas dan terbagi, dan Facebook memiliki banyak hal yang harus dilakukan, baik melindungi komunitas kami dari ujaran kebencian dan penghinaan, mempertahankannya dari intervensi negara, termasuk memastikan waktu yang dihabiskan di Facebook berjalan baik," tulisnya di akun resmi Facebook.
(Din/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Advertisement