Liputan6.com, Jakarta - Rencana Huawei bekerjasama dengan sejumlah operator seluler Amerika Serikat (AS) untuk menjual smartphone flagship, Mate 10, terancam gagal. Isu peran Huawei dalam aksi spionase Pemerintah Tiongkok disebut menjadi penyebabnya.
Dua orang sumber mengatakan, operator AT&T dilaporkan mundur dari kesepakatan untuk menjual Huawei Mate 10 di AS, padahal smartphone tersebut diperkirakan akan mulai dijual di negara itu pada Februari 2018.
Sejauh ini AT&T belum memberikan komentar, termasuk alasan pasti pemutusan kerja sama tersebut. Namun, hal ini diprediksi berhubungan dengan tudingan tindakan spionase oleh Pemerintah Tiongkok.
Baca Juga
Advertisement
Pada bulan lalu, sekelompok anggota parlemen mengirim surat kepada Komisi Komunikasi Federal AS untuk menyampaikan kekhawatiran tentang potensi kesepakatan antara Huawei dan sebuah perusahaan telekomunikasi AS yang tidak disebutkan namanya, terkait penjualan produknya di negara itu.
Mereka menyinggung soal hubungan Huawei dan Pemerintah Tiongkok. Selain itu, Kongres AS juga disebut telah lama mengkhawatirkan aksi spionase Tiongkok dan peran Huawei di dalamnya.
Surat tersebut tidak mencantumkan nama AT&T, tapi laporan tentang penundaan kesepakatan untuk menjual smartphone Huawei di Negeri Paman Sam telah beredar luas. Juru bicara AT&T, Fletcher Cook, menolak berkomentar.
Huawei sendiri telah lama menampik keterlibatannya terkait tudingan spionase tersebut. Perusahaan asal Negeri Tirai Bambu itu menegaskan, pihaknya telah menghadirkan berbagai perangkat premium dengan integritas di global dan di pasar AS selama lima tahun terakhir.
Ini bukan kali pertama langkah Huawei terhambat. Kekhawatiran Kongres AS tentang hubungan dekat Huawei dengan Pemerintah Tiongkok telah lama "mengganggu" bisnisnya.
Perusahaan-perusahaan telekomunikasi besar AS menolak membeli peralatan jaringan telekomunikasi Huawei karena kekhawatiran soal keamanannya. Mirisnya, peralatan jaringan telekomunikasi justru merupakan salah satu bisnis kunci Huawei.
Mate 10 Rival Kuat iPhone X
Huawei mempersiapkan Mate 10 sebagai menjadi rival kuat iPhone X, serta sekaligus untuk menguji daya tarik potensial merek Tiongkok di pasar AS.
Huawei Mate 10 yang telah diumumkan pada Oktober 2017 dijual dengan harga berkisar US$ 900 tanpa subsidi dari operator.
Huawei selama ini telah menjual smartphone di AS, tapi belum memiliki kerja sama dengan operator seluler besar di negara tersebut. Demikian seperti dikutip dari The New York Times, Rabu (10/1/2018).
Huawei berharap bisa menjali kerja sama dengan operator seluler yang mendominasi pasar AS termasuk Verizon, AT&T, Sprint dan T-Mobile, sehingga rencana ekspansi bisa berjalan lancar.
Seharusnya kesepakatan dengan AT&T akan membuat pijakan Huawei semakin kuat di AS. Hal ini sekaligus dapat membuat daya saingnya lebih tinggi untuk bisa bersaing dengan Apple dan Samsung.
(Din/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement