Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Bukopin Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Rabu (10/1/2018). Dalam RUPSLB tersebut, pemegang saham menyetujui pengangkatan Eko Rachmansyah sebagai Direktur Utama perseroan.
Berdasarkan keterangan tertulis perseroan, RUPSLB menyepakati lima keputusan. Pertama, mengangkat Rivan Achmad Purwantono sebagai Direktur perseroan. Kedua, menerima pengunduran dengan hormat Glen Glenardi selaku Direktur Utama perseroan terhitung efektif sejak 2 Februari 2018.
Baca Juga
Advertisement
Ketiga, mengangkat Eko Rachmansyah Gindo sebagai Direktur Utama perseroan berlaku efektif sejak ditetapkan perseroan. Keempat, memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan pembagian tugas dan wewenang setiap anggota direksi sesuai dengan anggaran dasar perseroan.
Kelima, memberikan kuasa kepada direksi dengan hak kuasa subtitusi kepada pihak lain untuk menyatakan keputusan rapat ini sehubungan dengan perubahan susunan direksi perseroan, dengan akta resmi tersendiri di hadapan notaris.
Dengan keputusan RUPSLB maka susunan direksi Bank Bukopin sebagai berikut
Direktur Utama Eko Rachmansyah Gindo
Direktur Setiawan Sudarmaji
Direktur Heri Purwanto
Direktur Mikrowa Kirana
Direktur Adhi Brahmantya
Direktur Irian Suud
Direktur Rivan Achmad Purwantono.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dirut Bank Bukopin Mengundurkan Diri
Sebelumnya, Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) Glen Glenardi mengundurkan diri. Hal itu disampaikan manajemen dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sekretaris Perusahaan PT Bank Bukopin Tbk Tantri Wulandari menuturkan, perseroan telah menerima surat pengunduran diri pada 2 Januari 2018. Akan tetapi, dalam keterbukaan informasi tersebut tidak dijelaskan alasan pengunduran diri tersebut.
Adapun pengesahan atas pengunduran itu akan dimintakan persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perseroan yang akan dilaksanakan 10 Januari 2018.
Hingga September 2017, perseroan meraup laba tahun berjalan Rp 660,02 miliar. Angka itu turun 25,30 persen dari periode hingga September 2016 sebesar Rp 883,61 miliar.
Pendapatan bunga dan syariah perseroan naik 4,2 persen menjadi Rp 7,23 triliun hingga September 2017 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 6,94 triliun.
Advertisement