Bawa Pekerjaan Kantor ke Rumah, Ganggu Keharmonisan Rumah Tangga?

Pekerjaan kantor kok dibawa-bawa ke rumah. Lalu, bagaimana cara membagi waktu untuk merajut keharmonisan rumah tangga?

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jan 2018, 16:30 WIB
Ilustrasi Foto Bekerja di Kantor (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Pekerjaan kantor menggunung, namun Anda tak punya waktu untuk menyelesaikannya. Apa sebaiknya pekerjaan tersebut dirampungkan di rumah saja? Kalau waktu liburan terkontaminasi oleh pekerjaan, lalu bagaimana cara mengatur keharmonisan rumah tangga?

Para peneliti mengungkap bahwa hal ini bisa merusak keintiman Anda dengan pasangan. Hal ini juga memengaruhi kehidupan profesional Anda.  Selain itu, menggunakan perangkat mobile di rumah untuk keperluan kerja memiliki implikasi negatif bagi kehidupan kerja dan juga pada pasangan, seperti dikutip dari AntaraNews, Rabu (10/1/2018). 

Dalam studi yang dipublikasikan Journal of Occupational Health Psychology, para peneliti dari Universitas Texas di Arlington melakukan survei pada 344 pasangan suami istri. Semua partisipan adalah pekerja tetap dan menggunakan perangkat seluler atau tablet di rumah untuk keperluan pekerjaan mereka.

 

Simak juga video menarik berikut :

 

 

Hindari tujuh kebiasaan buruk berikut di kantor jika menginginkan karier yang cemerlang. (Foto: iStockphoto)
Begini caranya mengatasi 'stress' usai pulang kerja, agar besok bisa kembali ke kantor dengan ceria.

Pekerjaan dibawa ke rumah, menambah masalah baru?

Hasil survei menunjukkan, penggunaan perangkat bergerak selama waktu keluarga mengakibatkan rendahnya tingkat kepuasan kerja dan menurunkan kinerja kerja mereka.

"Tidak mengherankan bila konflik terjadi saat pasangan menggunakan perangkat mobile di rumah. Mereka terkadang masih terlibat dalam aktivitas kerja selama waktu keluarga. Apa yang akhirnya terjadi adalah masalah di tempat kerja untuk kedua pasangan,"kata peneliti.

"Pihak perusahaan perlu tahu bahwa ada ketegangan hubungan yang terjadi bila ada interaksi dengan karyawan di luar jam kerja, ini bisa menimbulkan masalah kerja," tambah peneliti seperti dilansir laman Indian Express.

(Lia Wanadriani Santosa/AntaraNews)

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya