Liputan6.com, Jakarta Narkoba secara perlahan akan memangkas berat badan para pemakainya. Mula-mula gemuk, tapi lambat laun akan menyisakan tulang dan kulit saja.
"Kalau dia pakai ATS (ampetamin type stimulan), amfetamin, atau sabu, biasanya susah (cenderung) enggak mau makan," kata Deputi Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN), dr Diah Setia Utami SpKJ saat dihubungi Health-Liputan6.com pada Rabu, 10 Januari 2017.
Advertisement
Selama pengguna narkoba menikmati zat-zat psikotropika itu, rasa lapar tak akan terasa sama sekali karena rata-rata sudah merasa lebih berenergi setelah menghisap atau menyuntikkan barang haram tersebut.
"Mereka enggak doyan makan karena sehari-hari, obat-obatan itu membuat mereka terasa lebih berenergi," ujar Diah.
Narkoba Bisa Bikin Kurus
Mengapa demikian? Diah, menjelaskan, kerja dari narkoba yang masuk ke dalam tubuh akan menekan hipotalamus. Hipotalamus adalah pusat di otak yang mengatur segala sesuatu yang menyenangkan.
"Seperti makan, tidur, seks, minum, dan sebagainya. Begitu dia pakai narkoba, hilang semua itu," kata Diah.
Kecuali pemakai ganja. Biasanya masih doyan makan, ujar Diah.
Namun, saat para pengguna narkoba ini menjalankan rehabilitasi, berat badan mereka bisa naik drastis. Bahkan bisa naik sampai lima kilogram, padahal belum ada satu minggu menjalankan rehabilitasi.
"Begitu dia berhenti (memakai narkoba), napsu makan balik lagi ke normal," kata Diah.
Advertisement