Liputan6.com, Jakarta - Sudah bukan hal mengherankan, kini banyak orang ketagihan dan tak bisa lepas dari smartphone mereka, baik untuk menelepon, bermain Instagram, Twitter, dan lain-lain.
Smartphone juga seolah menjadi tangan kanan penggunanya dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Kendati begitu, penggunaan smartphone juga bisa memiliki dampak buruk, salah satunya pada kulit pengguna.
Baca Juga
Advertisement
Berikut adalah 5 masalah pada kulit akibat pemakaian smartphone sebagaimana dikutip dari Allure, Senin (15/1/2018).
1. Jerawat
Director of Cosmetic and Clinical Researh in Dematology di Mount Sinai Hospital New York City Joshua Zeichner mengatakan, smartphone yang kita gunakan sangatlah kotor.
"Saya pernah melihat sebuah studi yang menunjukkan smartphone kita ini memiliki lebih banyak bakteri dibandingkan toilet umum," ucapnya.
Smartphone, kata dia, merupakan magnet bagi bakteri, sisa riasan, minyak dari kulit, serta kotoran dan debu menempel di layar smartphone.
"Adanya panggilan telepon membuat kuman dari smartphone menempel ke wajah dan menyebabkan jerawat," kata dokter kulit ternama Shereene Idriss.
Untuk menanggulanginya, pengguna bisa menggunakan earphone untuk menerima panggilan. Pengguna juga disarankan untuk membersihkan layar smartphone minimal dua kali sehari.
Dematitis Kontak
2. Dematitis Kontak
Casing smartphone umumya terbuat dari bahan nikel dan kromium. Menurut Idriss, nikel merupakan kontributor utama bagi alergi pada kulit.
"Kalau kamu melihat ada ruam dan gatal di sisi wajah atau tangan, mungkin kamu mengalami reaksi alergi terhadap smartphone," kata dokter kulit ternama itu.
Untuk itu, pengguna disarankan agar melindungi smartphone dengan casing dari bahan plastik dan menutup layar dengan pelindung layar.
3. Kerutan pada Leher
Terus-terusan melihat ke bawah layar smartphone bisa menyebabkan peningkatan kerutan pada leher. "Kulit halus pada leher membuatnya jadi sangat rentan terhadap kerutan terutama jika pengguna terus-terusan melihat ke bawah. Seiring dengan munculnya lipatan, elastisitas kulit hilang dan membuat kulit kering," ujar Idriss.
Untuk menghindari gejala ini, diperlukan upaya pencegahan, yakni memperbaiki posisi duduk yang baik. Pengguna smartphone juga bisa menggunakan lotion yang mengandung retinoid, glycolic acid, dan tabir surya.
Advertisement
Bintik Hitam
4. Bintik-Bintik Hitam
Paparan sinar biru yang dipaparkan dari layar smartphone tidak berkontribusi terhadap kerusakan DNA, namun sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan peningkatan produksi pigmen menyebabkan bintik-bintik dan hiperpigmentasi dini.
Jika pengguna memiliki melasma (bercak gelap pada kulit), panas yang dihasilkan oleh smartphone justru memperburuk masalah tersebut, karena bisa menjadi pemicu hiperpigmentasi tak merata.
Idriss menyarankan agar pengguna menggunakan earphone alias tak terhubung langsung dengan smartphone, terutama jika dia merasa ada perubahan pada warna kulit.
5. Penuaan Dini
Penuaan dini terdengar sangat menakutkan, namun menurut Zeichner, ada beberapa data yang menunjukkan bahwa sinar, termasuk dari smartphone memiliki dampak negatif pada penuaan kulit.
"Dengan menciptakan peradangan, sinar bisa menyebabkan kerusakan kolagen dan membuat kerutan di luar usia si pengguna," kata Zeichner.
(Tin/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: