Bukalapak Akan Buka Pusat Riset di Bandung Pertengahan 2018

Pusat riset ini merupakan bentuk komitmen Bukalapak mengembangkan talenta-talenta berbakat di Indonesia.

oleh Andina Librianty diperbarui 10 Jan 2018, 18:19 WIB
Founder dan CEO Bukalapak, Ahmad Zaky di perayaan HUT Bukalapak ke-8 Bersama UKM Indonesia di Jakarta, Rabu (10/1/2018). (Liputan6.com/Andina Librianty)

Liputan6.com, Jakarta - Bukalapak sedang mempersiapkan pembagunan pusat risetnya di Bandung, Jawa Barat. Pusat riset ini direncanakan mulai beroperasi pada pertengahan 2018.

Pusat riset Bukalapak memiliki luas berkisar 4-5 ribu meter persegi. Namun, lokasi tepatnya masih belum ditentukan.

“Tahun ini kami akan punya pusat riset di Bandung dan sudah ada beberapa opsi, tapi lokasi tepatnya masih belum ditentukan. Pertengahan tahun ini rencananya mulai beroperasi,” kata CEO Bukalapak, Achmad Zaky, saat ditemui dalam acara perayaan ulang tahun ke-8 Bukalapak, di Jakarta, Rabu (10/1/2018) sore.

Pusat riset ini sekaligus merupakan bentuk komitmen Bukalapak mengembangkan talenta-talenta berbakat di Indonesia. Seluruh engineer yang akan bekerja di pusat riset tersebut nantinya adalah orang Indonesia.

Seiring dengan pengembangan pusat riset, kata Zaky, pihaknya akan aktif mengajak anak-anak muda di Indonesia untuk bergabung dengan Bukalapak. Kerja sama dengan perguruan tinggi pun akan dilakukan.

“Rencananya akan ada 200 SDM di sana (pusat riset). Kami juga sudah sounding dengan tim wali kota untuk kemungkinan buka smart city dan menarik SDM dari kampus-kampus di sana. Namun, kami tetap terbuka dengan semua developer yang juga ingin bergabung,” ungkap Zaky.

 

 


Bermanfaat Bagi Masyarakat

Sayangnya, Zaky enggan merinci dana yang disiapkan untuk membangun pusat riset. Namun, jumlahnya dipastikan tidak mencapai Rp 1 triliun.

Lebih lanjut, Zaky berharap pusat riset tersebut akan menghasilkan berbagai hal yang bermanfaat tidak hanya untuk Bukalapak, tapi juga masyarakat.

“Kami nanti berencana mengembangkan berbagai hal di sana mulai dari machine learning, software hingga hardware. Sebagai perusahaan teknologi, memang harus melakukan banyak penelitian karena dari banyak hal yang dihasilkan, pasti ada yang benar-benar bisa diambil,” pungkasnya.

(Din/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya